Lagi Penjajakan, Inalum Mau Kerja Sama dengan Emirates Global Aluminium

Laporan dari Dubai

Lagi Penjajakan, Inalum Mau Kerja Sama dengan Emirates Global Aluminium

Idham Khalid - detikFinance
Rabu, 03 Nov 2021 11:55 WIB
Menperin Agus Gumiwang
Lagi Penjajakan, Inalum Mau Kerja Sama dengan Emirates Global Aluminium
Jakarta -

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita memfasilitasi kerja sama antara Emirates Global Aluminium (EGA) dan pabrik gula Al Khaleej Sugar co dengan perusahaan di Indonesia. Menperin mendorong penerapan industri 4.0 dan green industry di Indonesia.

Agus Gumiwang menyampaikan itu saat mengunjungi Paviliun Indonesia di World Expo 2020 Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Selasa (2/11/2021) waktu setempat. Agus Gumiwang mengatakan EGA sedang menjajaki kerja sama dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau PT Inalum. Sementara untuk perusahaan Indonesia yang menjajaki kerja sama dengan Al Khaleej Sugar Co, Agus belum mengungkapnya.

"Kebetulan saya juga bertemu dengan Emirates Global Aluminium sama satu lagi pabrik gula Al Khaleej Sugar Co. Kita mau belajar bagaimana men-develop pabrik-pabrik gula di Indonesia agar lebih efisien menggunakan mekanisme 4.0 dan juga yang kedua selain 4.0 target kita adalah bagaimana industri-industri di Indonesia bisa lebih environmental Friendly. Jadi green industry yang mau kita dorong," kata Agus Gumiwang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi juga dari EGA memperkenalkan beberapa konsep agar industri aluminium di Indonesia yang sekarang mereka sedang menjajaki kerja sama dengan Inalum itu bisa lebih berproduksinya secara efisien. Artinya dengan meng-adjust dengan teknologi-teknologi yang lebih baru sehingga bisa revampling dan bisa optimalisasi dari kapasitas produksinya dengan hanya adjustment terhadap teknologi-teknologi yang baru," sambungnya.

Agus menekankan Indonesia ingin mendorong agar segera mentransformasi kegiatan produksi menuju industri 4.0. Sebab dengan 4.0 dan digitalisasi, pasti akan ada efisiensi yang bakal memberi nilai tambah bagi produk-produksi Indonesia termasuk gula.

ADVERTISEMENT

"Jadi kita ingin salah satu caranya untuk mengupayakan impor gula tidak lagi artinya dengan populasi semakin tinggi, demand dari gula bukan hanya populasi tapi keinginan untuk merasakan gula bagi penduduk Indonesia makin tinggi. Pasti otomatis kita harus mencari cara agar bisa bisa menekan importasi gula," ujarnya.

Selain dengan mendorong penerapan 4.0, kata Agus, langkah untuk menekan impor gula yakni dengan menyiapkan kebun-kebun tebu. Al Khaleej Sugar Co.

"Salah satu caranya selain farming, selain kita menyiapkan kebun-kebun tebu, kita juga harus mendorong agar ada digitalisasi, ada 4.0 dalam industri gula itu sendiri. Sebetulnya bukan hanya industri gula yang kita dorong untuk menerapkan 4.0. Otomotif relatif sangat baik dalam mengimplementasi 4.0 di industri masing-masing dan kita terus mendorong itu," ujarnya.

Lanjut halaman berikutnya.

Tonton juga Video: Menperin Agus Gumiwang Resmikan Ekspor Perdana Antigen Dalam Negeri

[Gambas:Video 20detik]



Agus mengatakan Al Khaleej Sugar Co salah satu koorporasi yang akan digandeng untuk mendorong penerapan industri 4.0. Agus menuturkan pihaknya telah menyiapkan calon local partner di Indonesia.

"Dia the biggest sugar industry di Dubai, Al Khaleej Sugar. Saya ketemu owner-nya langsung. Alumunium company juga langsung ketemu owner-nya. Itu sebetulnya kami sudah menyiapkan calon dari local partner di Indonesia. Tapi kita nggak perlu disclose di sini karena masih on going. Beberapa requirement yang diperlukan oleh Al Khaleej Sugar Corporation itu sedang kita bahas. Besok juga kita melakukan meeting whole day dengan Al Khaleej Sugar Corporation tersebut untuk memfollow up dan mencari solusi terhadap problem-problem yang dihadapi kedua belah pihak baik Al Khaleej maupun calon-calon partner yang ada di Indonesia," ujarnya.

Agus menuturkan kerja sama itu dalam bentuk Business to Business atau B2B. Namun, dia masih menutup besaran nilai investasi

"B2B. Kita hanya memfasilitasi. Semua B2B kita hanya memfasilitasi kita mendengar apa yang tadi ditanyakan. Masalahnya apa yang dihadapi. Regulasi apa yang bisa kita bantu. Itu semua B2B. Besar investasinya. Nanti kalau sudah MoU kita umumkan," imbuhnya saat ditanya nilai investasi tersebut.


Hide Ads