Presiden Joko Widodo (Jokowi) membanggakan strategi gas dan rem yang dilakukan pemerintahannya dalam menghadapi pandemi COVID-19. Cara tersebut menurutnya mampu menjaga industri dalam negeri tetap bergeliat.
Hal itu disampaikan Jokowi melalui tayangan video dalam Konferensi Regional Pembangunan Industri atau Regional Conference on Industrial Development (RCID) ke-2 di Jakarta, Rabu (10/11/2021).
"Indonesia sejak awal pandemi telah menerapkan strategi rem dan gas, mengendalikan laju penyebaran pandemi dengan pengendalian aktivitas dan mobilitas masyarakat, secara terukur dan terarah sehingga bisa memberikan ruang agar ekonomi bisa tetap tumbuh dan bergerak," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jokowi Cemaskan Digital Paradox, Apa Itu? |
Dia menjelaskan berbagai pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah tidak membuat sektor industri, terutama industri esensial sepenuhnya berhenti. Menurutnya para pelaku industri ikut berpartisipasi pada upaya pengendalian pandemi agar bisa tetap produktif untuk membantu pemulihan ekonomi.
Alhasil melalui strategi rem dan gas yang dilakukan oleh pemerintah mampu menjaga geliat industri di Indonesia, tercermin dari meningkatnya Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia yang naik ke angka 57,2 pada Oktober.
"Strategi rem dan gas yang kami terapkan membuahkan hasil. Pemulihan sektor industri di Indonesia menunjukkan tren positif. Purchasing manager index manufaktur di bulan Oktober 2021 mencapai 57,2, meningkat jika dibandingkan pada bulan sebelumnya yang berada di angka 52,2," tambahnya.