Barata Tambah Daftar BUMN yang Punya Utang Segunung, Tembus Rp 3,47 T

Barata Tambah Daftar BUMN yang Punya Utang Segunung, Tembus Rp 3,47 T

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 15 Des 2021 17:01 WIB
Sejumlah tamu beraktivitas di dekat logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020). Kementerian BUMN meluncurkan logo baru pada Rabu (1/7) yang menjadi simbolisasi dari visi dan misi kementerian maupun seluruh BUMN dalam menatap era kekinian yang penuh tantangan sekaligus kesempatan. ANATAR FOTO/Aprillio Akbar/nz
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Selain itu ada Krakatau Steel yang diungkapkan Menteri BUMN Erick Thohir perusahaan memiliki utang US$ 2 miliar atau berdasarkan perhitungan perusahaan sebesar Rp 31 triliun. Utang ini salah satunya dipicu oleh investasi US$ 850 juta untuk proyek blast furnace yang mangkrak.

"Ini kan hal-hal yang tidak bagus, pasti ada indikasi korupsi, dan kita akan kejar siapapun yang merugikan, karena ini kembali bukannya kita ingin menyalahkan, tetapi penegakan hukum kepada bisnis proses yang salah harus kita perbaiki," kata Erick dalam acara Talkshow Bangkit Bareng, Selasa (28/9/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erik juga mengungkapkan PTPN memiliki utang Rp 43 triliun. Utang tersebut merupakan penyakit lama dan terdapat korupsi terselubung.

"Contoh yang kita lakukan di PTPN di situ ada warnanya kuning, merah, hijau step-nya istilahnya. Di mana step-step yang harus dilakukan ketika PTPN punya Rp 43 triliun dan ini merupakan penyakit lama yang kita sudah tahu dan ini suatu korupsi yang terselubung, yang memang harus dibuka dan dituntut yang melakukan," katanya dalam rapat Komisi VI, Rabu (22/9/2021) lalu.

ADVERTISEMENT

PT PLN (Persero) juga punya utang yang sangat besar. Dalam wawancara Blak-blakan dengan detikcom, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan saat ini utang PLN sebesar Rp 439 triliun. Utang itu sudah berkurang dari sebelumnya Rp 450 triliun. Darmawan menargetkan tahun depan bisa memangkas utang sekitar Rp 22 triliun.

"Tahun depan rencana kita akan mengurangi utang kita sebesar US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 22 triliun. Tahun depannya juga kita akan mengurangi kan kita juga dengan jumlah yang hampir mirip," katanya dalam dalam acara Blak-blakan detikcom, Senin (13/12/2021).

Dalam mencapai target itu, Darmawan berkaca pada apa yang sudah dilakukan oleh timnya saat dipimpin oleh Dirut sebelumnya yaitu Zulkifli Zaini. Dijelaskan selama 2 tahun kemarin Zulkifli berhasil memangkas utang PLN sekitar Rp 20 triliun.

Selain itu ada Waskita Karya. Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono menjelaskan mengungkap beban utang perusahaan mencapai Rp 54 triliun. BUMN konstruksi tersebut berupaya mengurangi beban tersebut dengan melepas ruas tol secara bertahap sejalan dengan penyelesaian pembangunan tol.

"Beban tol Waskita untuk investasi ini kurang lebih Rp 50an triliun, Rp 53-54 triliun ini yang harus kami selesaikan," jelasnya dalam webinar, Kamis (8/4/2021) lalu.


(das/ara)

Hide Ads