PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) menutup tahun produksi 2021 mencapai kinerja di atas target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Anak usaha Holding BUMN PT Pupuk Indonesia (Persero) itu menjadikan tahun kemarin sebagai yang terbaik dalam perjalanannya selama 40 tahun.
Tercatat hingga 28 Desember 2021, produksi Amoniak PKT mencapai 105% atau 2,91 juta ton, dari target 2,78 juta ton dan produksi Amoniak DDJ mencapai 109% atau 850 ribu ton dari target 777 ribu ton. Selanjutnya produksi Urea mencapai 103% atau sebesar 3,53 juta ton dari target 3,41 juta ton, sedangkan produksi NPK mencapai 76% atau 215 ribu ton dari target 281 ribu ton.
"Ini menjadi kebanggaan besar bagi PKT untuk keluar sebagai pemenang, dengan tetap menunjukkan performa dan kinerja maksimal berdasarkan capaian yang telah diraih pada tahun ini," ujar Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi dalam keterangan tertulis dikutip detikcom, Senin (3/1/2022).
Untuk memperkokoh dominasi pada industri petrokimia berbasis gas alami, PKT disebut terus melakukan pengembangan industri kimia berbasis renewable resources, sekaligus memperkuat posisi di sektor pertanian melalui pengembangan agri-input, crop protection dan agri-services.
Sejumlah langkah strategis disiapkan untuk memastikan usaha terus tumbuh dan berkembang di fase kedua perjalanan PKT. Mulai dari peningkatan kapasitas pabrik dan produksi, peningkatan kinerja ekspor, ekspansi dan diversifikasi usaha, penetrasi pasar domestik dan global, hingga pengembangan portofolio bisnis melalui aksi korporasi lainnya.
"PKT akan terus fokus pada peningkatan produktivitas dan profitabilitas, dengan berbagai langkah konkret untuk memperbaiki proses bisnis, guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja di setiap proses," lanjut Rahmad.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
Simak juga Video: Sambut Musim Tanam, Wamentan Pastikan Stok Pupuk Subsidi Cukup
(aid/ara)