AGRI Jamin Pasokan Gula Rafinasi Demi Industri Makanan Ngebut Lagi

AGRI Jamin Pasokan Gula Rafinasi Demi Industri Makanan Ngebut Lagi

Dana Aditiasari - detikFinance
Kamis, 20 Jan 2022 15:47 WIB
Gula Rafinasi
Foto: Gula Rafinasi (M Fakhri Aprizal/Tim Infografis)
Jakarta -

Pemulihan ekonomi di tanah air tampaknya mulai terasa. Salah satu yang terlihat adalah menggeliatnya lagi industri makanan dan minuman di tanah air.

Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika menyebutkan, industri makanan dan minuman diramal bakal tumbuh setidaknya 5,5% sepanjang tahun 2022.

"Kita prediksi bisa meningkat 5-5,5%," sebut dia saat dijumpai usai menghadiri Musyawarah Nasional Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) di Jakarta, Kamis (20/1/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan peningkatan itu, diramalkan bakal ada peningkatan kebutuhan gula rafinasi sebesar 5% sepanjang tahun 2022. Gula rafinasi sendiri jadi salah satu bahan baku penting dalam industri makanan dan minuman nasional.

Mersepons hal tersebut, Ketua AGRI periode 2019-2021, Benardi Dharmawan mengatakan, 11 pabrik gula rafinasi nasional siap memasok kebutuhan gula rafinasi untuk industri makanan minuman. Apa lagi, lanjut dia, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan telah memberikan dukungan perizinan untuk impor 3,4 juta ton gula rafinasi sepanjang tahun 2022.

ADVERTISEMENT

"Pasokan kita sangat siap. Kalau data yang kami miliki itu kebutuhan gula rafinasi sekitar 250-300 ribu ton/bulan. Kalau Hari Raya naik sekitar 10%. Tapi dengan dukungan Kemenperin dan Kemendag untuk pasokan impor raw sugar, kita siap," tuturnya dalam kesempatan yang sama.

Benardi mengakui, memang dalam masa kepengurusan AGRI tahun 2019-2021 cukup menantang karena juga harus menghadapi pandemi covid 19 yang melanda seluruh dunia tidak terkecuali Indonesia.

Namun demikian, kondisi itu justru membuka peluang-peluang baru dalam menjalankan bisnis. Kuncinya , kata dia adalam adaptif dan bisa menyesuaikan strategi bisnis dengan perubahan pola bisnis dan perubahan pola konsumsi nasional.

"Banyak penyesuaian di sana sini yang secara cepat harus segera dilakukan baik secara sistem maupun pelaksanaannya," tegasnya.

(dna/zlf)

Hide Ads