Menurutnya, patut dilakukan investigasi, apakah Krakatau Steel melakukan impor terselubung untuk menaikkan keuntungannya dari trading.
"Bisa kita bayangkan BUMN industri baja, yang diharapkan mampu memanfaatkan biji besi nasional untuk menjamin kebutuhan nasional malah mengambil keuntungan dari bisnis trading baja," ungkap Lamhot.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Produksi baja Krakatau Steel sendiri ternyata dominan diproduksi oleh Krakatau Steel Posco, perusahaan patungan antara Krakatau Steel dan Posco dari Korea Selatan. Di perusahaan itu, kepemilikan saham Krakatau Steel hanya 30%.
Lamhot pun mengatakan sebetulnya banyak borok Krakatau Steel yang belum terbuka. Menurutnya, perlu investigasi lebih dalam pada Krakatau Steel. Dirinya pun mengajukan adanya Panitia Kerja (Panja) Baja untuk menginvestigasi hal tersebut.
"Banyak hal gelap di dalam Krakatau Steel ini, inilah yang ditutup-tutupi oleh Direksi Krakatau Steel, makanya dari awal saya mengusulkan agar dibentuk Panja Baja, untuk mengusut tuntas dan investigasi menyeluruh Krakatau Steel," kata Lamhot.
(hal/ara)