Uji Coba 3,5 Tahun
Pengembangan kendaraan listrik ini tak instan. Anindya Novyan Bakrie mengatakan, pihaknya butuh 3,5 tahun untuk uji coba bus listrik.
"Kita ini tidak ujug-ujug untuk program elektrifikasi ini saja. Kita sudah 3,5 tahun melakukan uji coba," katanya.
Anindya mengatakan, hal itu dimulai sejak tahun 2018 dalam pertemuan IMF dan Bank Dunia di Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mulainya ini adalah pada tahun 2018 di Bali waktu itu ada World Bank dan IMF. Jadi kita bersama BYD kita bawa bus untuk memperagakan bahwa Indonesia juga pemikirannya sudah maju," ujarnya.
Menurutnya, ada yang menarik dalam penggunaan bus listrik ini. Sebab, bus tersebut menggunakan teknologi terbaru, di mana salah satu keunggulannya adalah daya bus terisi ketika melewati turunan.
"Jadi waktu itu, bus mulai dari Denpasar, dengan 100% begitu ke Bedugul tinggal 60% ininya baterainya, begitu balik dari Bedugul kembali ke Denpasar jumlahnya sudah 85% lagi, dan itulah keuntungan daripada teknologi baru," jelasnya.
Dari Bali, bus kemudian diujicoba ke Jakarta. Bus ini diuji publik secara formal dengan beroperasi 17 jam sehari selama 3,5 bulan. Bus ini lolos dan mendapat sertifikat layak.
Tak cuma berhenti di situ, bus listrik kemudian juga diujicoba di Aceh selama 15 jam sehari selama 1 bulan dan dinyatakan lulus. Selanjutnya, bus juga diuji ke Bogor dengan durasi atau lama yang sama dan dinyatakan lulus.
"Lalu kita tes ke Magelang, bus ini jalan 10 jam, maaf, 20 jam nonstop dari Jakarta ke Magelang," ujarnya.
(acd/ara)