Krakatau Steel Balik Buntung Jadi Untung Rp 890 M, Rahasianya Apa Sih?

Krakatau Steel Balik Buntung Jadi Untung Rp 890 M, Rahasianya Apa Sih?

Aldiansyah Nurrahman - detikFinance
Selasa, 12 Apr 2022 06:30 WIB
Dirut Krakatau Steel Silmy Karim
Dirut Krakatau Steel Silmy Karim/Foto: Screenshoot 20detik
Jakarta -

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk memecahkan rekor restrukturisasi utang terbesar yang pernah dicatatkan perbankan. Krakatau Steel melakukan restrukturisasi utang sebesar US$ 2,3 miliar atau Rp 35 triliun pada periode 2019-2020.

"Ini dari mulai penandatanganan master agreement atas utang Krakatau Steel pada periode 2019-2020 yang besarnya US$ 2,3 miliar atau sekitar Rp 35 triliun. Ini jumlah tertinggi dalam sejarah restrukturisasi kredit di perbankan Indonesia," kata Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI terkait Pembahasan Mengenai Industri Baja Nasional, Senin (11/4/2022).

Krakatau steel yang memiliki kode saham KRAS, bersama anak usahanya pada 2019 melakukan perjanjian addendum dan pernyataan kembali untuk tujuan restrukturisasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Restrukturisasi utang Krakatau Steel dan anak perusahaannya dilakukan keenam bank/lembaga keuangan, antara lain PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank ICBC Indonesia, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank), dan PT Bank Central Asia Tbk.

Tercatat ada sejumlah anak perusahaan yang ikut dalam restrukturisasi utang, di antaranya PT Krakatau Wajatama, PT Meratus Jaya Iron & Steel, PT KHI Pipe Industries, dan PT Krakatau Engineering.

ADVERTISEMENT

Dengan perjanjian restrukturisasi kredit ini, lanjut Silmy, perseroan akan mendapatkan relaksasi pembayaran hutang sehingga beban keuangan menjadi berkurang dan tenor atau jangka waktu pelunasan pinjaman jadi lebih panjang.

Krakatau Steel cetak untung. Cek halaman berikutnya.

Tonton Video: Dugaan Korupsi Proyek Pabrik Krakatau Steel Naik Tahap Penyidikan!

[Gambas:Video 20detik]




Krakatau Steel Untung

Krakatau Steel memperoleh keuntungan senilai US$ 62 juta atau setara Rp 890,6 miliar (kurs 14.364) pada 2021. Keuntungan tersebut diperoleh dari pendapatan yang mencapai US$ 2,1 miliar atau setara Rp 30,16 triliun.

"Revenue-nya US$ 2,1 miliar 2021 audited, EBITDA-nya juga US$ 126 juta (Rp 1,81 triliun) dan keuntungannya US$ 62 juta," ujarnya.

Pendapatan Rp 30,16 triliun ini, lanjut Silmy, meningkat dibandingkan pencapaian 2020 sebesar Rp 19,4 triliun. EBITDA Krakatau Steel juga meningkat menjadi Rp 1,81 triliun, dibandingkan EBITDA tahun buku 2020 sebesar Rp 1,09 triliun.

Selain itu, Krakatau Steel juga telah membayar cicilan pokok sebesar Rp 3,2 triliun pada 2021, sehingga total utang bank turun 7,6% dari Rp 30,87 triliun menjadi Rp 28,51 triliun. Total aset Krakatau Steel juga naik 8,2% dari Rp 50,03 triliun menjadi Rp 54,15 triliun.

Pencapaian tersebut didapatkan setelah delapan tahun Krakatau Steel mengalami kerugian, akhirnya setelah restrukturisasi dan transformasi,selama dua tahun berturut-turut Krakatau Steel mengalami keuntungan.

"Hal ini membuktikan Krakatau Steel telah sukses melakukan restrukturisasi dan transformasi. Kami semakin yakin dengan masa depan Krakatau Steel," jelasnya.

Selain itu, ia mengatakan, pencapaian ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, tidak terkecuali Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Begitu anak usaha juga turut membantu Krakatau Steel secara keseluruhan.


Hide Ads