Petani Tembakau Punya Ancaman Baru, Apa Itu?

Petani Tembakau Punya Ancaman Baru, Apa Itu?

Kholida Qothrunnada - detikFinance
Senin, 27 Jun 2022 14:17 WIB
SUMEDANG, INDONESIA - 2022/06/20: A woman farmer arranges trays of tobacco drying in Sumedang. The majority of residents in this village work as tobacco farmers, a profession they have passed on from generation to generation. When visiting this village, we will see expanses of tobacco drying under the sun filling the village roads, roofs and terraces of houses. This village is able to meet market demand from all Indonesian provinces including West Java, Bali and Sumatra. Some produce is even exported abroad, to places such as Pakistan, Malaysia and Turkey. (Photo by Algi Febri Sugita/SOPA Images/LightRocket via Getty Images)
Foto: Algi Febri Sugita/SOPA Images/LightRocket/Getty Images

Dari sisi kebijakan, Pemkab Pamekasan juga menjadi salah satu daerah yang konkrit mengatur tata niaga tembakau demi menunjukkan keberpihakan serta menunjukkan komitmen untuk melindungi petani tembakau melalui Peraturan Daerah Pamekasan No. 4 Tahun 2015 tentang Tata Niaga, Budaya, dan Perlindungan Tembakau Madura.

Sementara Ketua APTI Pamekasan Samukrah menjelaskan bahwa petani tembakau di Pamekasan sudah dua kali gagal tanam karena hujan. Akibatnya saat ini luas tanam tembakau di Pamekasan berkurang drastis. Tahun lalu, terdapat 24 ribu hektar lahan tembakau tertanam. Kini, hanya tersisa 15.000 hektar lahan, dengan lahan tertanam seluas 1.400 hektar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pamekasan merupakan salah satu sentra produksi tembakau di Jawa Timur dengan kontribusi hingga 60 persen. Ia pun berharap agar cuaca ke depan bisa lebih kondusif termasuk juga tidak adanya lagi tekanan-tekanan terhadap industri tembakau, sehingga di tahun ini panen tembakau diharapkan baik dan terserap dengan baik untuk kesejahteraan petani.

Dukungan nyata dari pemerintah pusat dan daerah tentunya diperlukan bagi para petani tembakau terlebih dalam menghadapi ketidakpastian cuaca, dan kampanye negatif yang menyudutkan komoditas ini. Terlebih sampai saat ini belum adanya tanaman lain yang dapat menggantikan nilai ekonomis sebesar tanaman tembakau.


(fdl/fdl)

Hide Ads