Bio Farma saat ini masih melakukan pembuatan vaksin COVID-19 dari dalam negeri. Sejauh ini, perusahaan farmasi pelat merah itu masih melakukan uji klinis untuk vaksin COVID-19.
Secara keseluruhan, uji klinis bertujuan untuk melihat apakah vaksin COVID-19 buatan Bio Farma aman digunakan dan dapat meningkatkan kadar antibodi untuk melawan virus COVID-19.
Status uji klinis fase 3 Vaksin COVID-19 saat ini sudah hampir selesai. Dalam hitungan hari, Bio Farma sebagai pembuat vaksin, akan segera menyerahkan hasil uji klinis tahap 3.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, menurut Medical Advisor Tim Uji Klinis Vaksin COVID-19 BUMN dr. Soedjatmiko, sesuai standar uji klinis vaksin WHO dan BPOM semua vaksin jenis baru harus melalui 3 tahapan uji klinis.
"Jadi dalam uji klinis tahap 1 vaksin Covid-19 Indonesia, kami para peneliti harus membuktikan bahwa calon dari vaksin ini aman untuk diberikan kepada masyarakat dan untuk melihat sejauh mana calon vaksin ini, bisa memunculkan antibodi yang diharapkan", ungkap Sudjatmiko dalam keterangannya, Kamis (4/8/2022).
Dalam uji klinis tahap 1 yang dilakukan Bio Farma sendiri telah diikuti oleh 175 orang dengan usia diatas 18 tahun, yang belum pernah mendapatkan vaksin dosis 1 dan 2 dan juga belum pernah terkena virus COVID-19. Studi yang dimulai 16 Februari 2022 yang lalu, saat ini masih dalam tahap pemantauan keamanan jangka panjang hingga 6 bulan.
"Jadi setelah uji klinis fase 1 selesai, kami tidak melepas begitu saja para subjek uji klinis, sehingga mereka masih harus dipantau dalam jangka waktu 6 bulan ke depan, untuk memantau kemungkinan efek jangka panjang," ungkap Sudjatmiko.
Bersambung ke halaman selanjutnya.