Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkap berdasarkan studi yang dilakukan oleh Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (Gapmmi) sudah ada kenaikan harga produk makanan dan minuman akhir-akhir ini.
Kenaikan harga itu berkaitan dengan produk makanan dan minuman berbahan baku dalam negeri. Dalam paparan Agus, saat ini produk dalam negeri masih bersaing cukup ketat dengan produk olahan sejenis yang berbahan baku impor yang masih mendominasi.
"Khusus harga jual kami ingin menyampaikan berdasarkan studi Gapmmi ada kenaikan harga jual 5-15%, akhir-akhir ini," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Senin (22/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, ia tidak menjelaskan secara detail produk apa saja yang sudah naik harganya. Keterangan itu disampaikan saat mengungkap berbagai tantangan pemerintah dalam mengembangkan Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang mengolah produk dengan bahan baku di dalam negeri.
Tantangan lainnya selain harga jual adalah, ketersediaan bahan baku. "Ketersediaan bahan baku pangan masih fluktuasi karena dipengaruhi oleh musim panen dan kualitas bibit," jelas Agus dalam paparannya.
Kemudian, teknologi dan permesinan masih rendah dalam penerapan pembuatan olahan produk intermediate sehingga kurang memenuhi standar produk.
Lalu, penguatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) masih perlu diperkuat. Terakhir masih ada kurang penerapan standardisasi dan sistem keamanan pangan.
"Masih banyak IKM pengolah pangan yang memiliki bangunan, sarana, dan peralatan industri kurang menunjang, sanitasi dan hygiene karyawan yang kurang pada akhirnya menyebabkan spesifikasi produk akhir tidak konsisten," lanjut paparan Agus.
"Diperlukan pedoman yang mengatur pengolahan agar aman, bermutu dan layak dikonsumsi seperti HACCP," tutupnya.
(ada/ara)