Simak! Menperin Beberkan Rencana Kembangkan Sorgum Buat Industri Mamin

Simak! Menperin Beberkan Rencana Kembangkan Sorgum Buat Industri Mamin

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 22 Agu 2022 17:21 WIB
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita beri arahan CPNS Kemenperi/Dok Kemenperin
Foto: Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita/Dok Kemenperin
Jakarta -

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkap rencana pemerintah untuk mengembangkan sorgum sebagai bahan substitusi gandum yang selama ini diimpor. Hal ini kata Agus juga sudah dibahas dalam rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Ini mencoba mencari substitusi untuk menggunakan sorgum, kita sudah pelajari. Suplainya memang sangat terbatas, kami ketahui secara nasional tiga perusahaan, itu juga perusahaan kecil menengah sudah mengolah sorgum," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Senin (22/8/2022).

Hasil rapat terbatas dengan Jokowi, pemerintah berencana untuk mengembangkan sorgum untuk meningkatkan investasi baru khususnya membangun industri makanan dan minuman berbasis sorgum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hasil ratas oleh bapak presiden akan ditingkatkan suplai sorgumnya agar bisa meningkatkan investasi-investasi baru, pabrik-pabrik makan minuman berbasis sorgum," jelasnya.

Dalam paparannya, ada sejumlah hal perbedaan antara sorgum dan gandum. Agus menjelaskan salah satu keunikan dari sorgum yang tidak dimiliki oleh gandum adalah sorgum dapat diratun atau kemampuan tanaman dalam menghasilkan anakan baru setelah tanaman pertama dipanen. Keunggulan ratun dapat memberikan tambahan produksi.

ADVERTISEMENT

"Sementara gandum tidak dapat diratuni," ungkapnya.

Keunggulan lainnya adalah, sorgum berpotensi untuk menjadi pesaing gandum karena memiliki umur panen yang lebih singkat dengan sistem ratun. Dengan begitu dapat meningkatkan efisiensi pada budi daya sorgum.

Sorgum-KementanSorgum Foto: Dok Kementan

Namun, beberapa hal lainnya masih diungguli oleh gandum. Misalnya produktivitas gandum lebih besar yakni 6-9 ton per hektare (ha), sementara sorgum hanya 3,5-5 ton per ha.

Lebih lanjut, sorgum juga menjadi bahan baku yang berpotensi di Indonesia untuk dikembangkan untuk memproduksi berbagai olahan makanan dan minuman.

"Sorgum produksi olahannya nasi sorgum, kecap, kerupuk, tortila, aneka produk mi, kue, roti, dan minuman," tertulis dalam paparan Agus.

Selain sorgum, bahan baku yang berpotensi lainnya yakni, gayong, hotong, kentang, sagu, talas, porang, iles-iles, labu kuning, ubi jalar, hanjeli, jagung, pisang, sukun, dan ubi kayu.

Sementara ini, impor gandum memang sangat besar hingga 11 juta ton per tahun. Indonesia mendapatkan impor gandum dari Australia, Ukraina, Kanada, Argentina, Amerika, dan India.

Oleh sebab itu, substitusi sorgum diharapkan memang mengurangi impor gandum yang selama ini digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari bahan baku terigu untuk industri, konsumsi masyarakat dan UMKM.

(ada/ara)

Hide Ads