Apa-apa Mahal, Pedagang Pasar Minta Cukai Rokok Tak Naik 2023

Apa-apa Mahal, Pedagang Pasar Minta Cukai Rokok Tak Naik 2023

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Selasa, 06 Sep 2022 15:49 WIB
Pemilik warung kelontong menata rokok di Jakarta, Selasa (14/12/2021). Cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok tahun depan ditetapkan naik oleh pemerintah. Rata-rata kenaikannya sebesar 12%. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan kenaikan ini sudah disetujui oleh Presiden dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Aktivitas ekonomi di pasar melesu karena kenaikan harga-harga barang dan jasa. Tidak hanya bahan pangan seperti telur ayam, minyak goreng, dan gula pasir, barang konsumsi lain yang perputarannya cepat seperti rokok juga mengalami kenaikan harga.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Mujiburohman mengatakan, ketika kenaikan harga tidak diikuti dengan naiknya daya beli justru dapat menimbulkan masalah.

"Pedagang pasar mengeluhkan kenaikan harga rokok, karena modalnya besar tetapi daya beli masyarakat menurun. Jadi kami menolak segala jenis kenaikan harga termasuk kenaikan cukai," katanya saat Pernyataan Sikap APPSI Terkait Naiknya Bahan Pokok di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022).

Kenaikan cukai rokok menjadi masalah bagi pedagang pasar karena memicu kenaikan harga di pasaran. "Pedagang pasar dan masyarakat kelas bawah mengeluh," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada kesempatan yang sama, Ketua Bidang Organisasi APPSI Don Muzakir mengatakan pihaknya melakukan survei di 13 pasar di Indonesia dan menunjukkan bahwa pedagang pasar yang menjual rokok mengeluhkan pendapatannya berkurang setiap kali cukai naik.

Masalah kenaikan harga dan cukai, katanya, berdampak kepada semua sektor, buruh, petani, dan pedagang. "Bukan hanya di pasar sini, kawan-kawan di daerah juga. Kami juga ada komunikasi dengan petani dan buruh tembakau terkait ini," katanya.

Dia mengatakan bahwa kenaikan cukai dan harga rokok sangat berpengaruh terhadap pendapatan pedagang pasar. "Kenaikan rokok itu sangat mengurangi pendapatan kami. Modal untuk rokok itu besar." katanya.

(fdl/fdl)

Hide Ads