Baju Tentara Negara Anggota NATO Buatan RI Lho! Ini Penampakannya

Baju Tentara Negara Anggota NATO Buatan RI Lho! Ini Penampakannya

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 03 Nov 2022 18:00 WIB
Baju Tentara Negara Anggota NATO Buatan RI Lho! Ini Penampakannya
Seragam Militer Produksi Sritex/Foto: Shafira Cendra Arini/detikcom
Jakarta -

PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex menjadi salah satu produsen garmen dan tekstil yang eksis lebih dari lima dekade. Perusahaan ini memproduksi Pakaian Dinas Lapangan (PDL) untuk negara-negara anggota North Atlantic Treaty Organization (NATO).

General Manager Uniform Division Sritex, Torang Siburian mengatakan, pihaknya telah mengekspor PDL ke lebih dari 30 negara di dunia, beberapa di antaranya anggota NATO. Ia mengaku telah memasok PDL ke hampir seluruh anggota NATO di Eropa.

"Kalau untuk NATO, di pabrik sedang jalan produksi untuk Swedia dan Belanda. Sekarang ini lagi jalan di produksi. Sebelumnya kita suplai ke German Army. Kita suplai ke Austria, kita suplai ke Norwegia. Kita suplai juga ke Kroasia. Jadi untuk Eropa itu hampir semua anggota NATO kita sudah suplai," kata Torang, saat ditemui detikcom di JIExpo Kemayoran, Kamis (03/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Produk yang Sritex suplai ke negara-negara tersebut, lanjut Torang, kebanyakan dalam bentuk produk jadi, yakni PDL atau yang disebut dengan Battle Dress Uniform (BDU). Aktivitas ekspornya ini telah dilakukan sejak 1990-an, pada saat itu Jerman merupakan negara tujuan ekspor pertama.

"Pada mulanya, partner kita yang di Eropa menang tender di sana. Jadi kita yang mengerjakan di sini. Sampai akhirnya kita mendapat sertifikat untuk yang boleh produce seragam German Army," kata Torang.

ADVERTISEMENT

Torang pun bercerita, untuk bisa bekerja sama dengan German Army bukanlah perkara mudah bahkan sangat sulit. Pasalnya mereka memiliki spesifikasi yang sangat tinggi.

"Dan untuk memperoleh itu nggak gampang. Jadi ada inspeksi dari German Army datang ke tempat kita, mereka cek fasilitas kita, pabrik kita seperti apa, social completion-nya seperti apa," lanjutnya.

Tidak hanya negara-negara anggota NATO, Torang menyebut Uni Emirat Arab (UEA) sebagai salah satu negara Timur Tengah yang menjadi mitra ekspornya. Sritex mulai memasok PDL ke UEA sekitar tahun 2000-an.

Torang mengungkapkan dalam sekali pesan, satuan militer negara lain dapat memesan PDL cukup banyak. Seperti German Army contohnya, mereka pernah memesan hingga 30 ribu set. Sementara total kapasitas produksi perusahaan untuk membuat garmen baik fesyen maupun uniform berada pada angka 3,5 juta per tahun.

Sritex memproduksi berbagai macam tekstil dan garmen. Untuk sektor seragam militer, ada beberapa jenis PDL yang ia buat, yang paling menarik di antaranya ialah seragam future soldier dan seragam 'anti radiasi nuklir'.

Seragam future soldier memiliki empat keunggulan berbeda dalam satu kain antara lain fungsi anti api, penangkal nyamuk, anti inframerah, dan anti static. Sedangkan seragam 'anti radiasi nuklir' ini biasa disebut dengan CBRN suit atau kepanjangan dari chemical, biological, radiological, and nuclear suit.

(ara/ara)

Hide Ads