Presiden Joko Widodo akan melarang penjualan rokok batangan tahun depan. Menanggapi hal tersebut para pedagang warung kecil mengaku hal tersebut akan memberatkan mereka.
Salah satu pedagang, Nuraini mengaku saat ini rokok yang dia jual paling banyak secara eceran atau ketengan.
Hal ini karena orang di sekitarnya merasa terlalu berat jika membeli rokok per bungkus. "Di sini paling banyak eceran, kalau per bungkus kasihan juga. Jadi semoga larangan itu nggak ada ya," kata dia kepada detikcom, Senin (26/12/2022).
Nuraini menjelaskan, sebelumnya sudah terjadi kenaikan pada beberapa bahan pokok. Ditambah lagi rencana kenaikan tarif cukai rokok tahun depan.
"Kayaknya ini akan pengaruh ke penjualan saya sih. Kalau orang dilarang beli ketengan, kan mereka berat juga untuk beli sebungkus. Biasanya dua batang atau setengah bungkus bisa beli," ujar dia.
Para pedagang juga mengaku bingung dengan pengawasan yang akan dilakukan nantinya.
"Kalau dilarang apakah nanti akan ada razia gitu ya ke warung-warung? Sebagai pedagang menurut saya lebih baik tidak ada larangan lah, biasa saja," kata Dewi.
Dia mengungkapkan, dengan harga rokok yang mulai naik beberapa waktu lalu juga membuat dirina sebagai pedagang keberatan. Apalagi ditambah dengan rencana kenaikan tarif cukai rokok tahun depan.
"Harga-harga sudah naik, sembako juga naik. Saya sempat dikomplain sama pembeli. Mau gimana, saya beli dari sananya juga naik kok," ujar dia.
(kil/dna)