Pihak Kemenko Kemaritiman dan Investasi buka suara soal rencana kerja sama motor listrik dengan pihak Taiwan. Rencana yang melibatkan pihak Taiwan itu diungkapkan oleh ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri.
Faisal Basri sebelumnya menyatakan rencana kerja sama motor listrik dengan Taiwan diungkapkan langsung oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam pertemuan khusus yang dilakukannya pada akhir 2021 kemarin.
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Septian Hario Seto membenarkan pertemuan Faisal Basri dan Luhut medio November 2021 yang lalu. Namun, soal kerja sama dengan pihak Taiwan menurutnya memang tak pernah terlaksana, dirinya pun tak jadi melakukan kunjungan ke Taiwan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seto mengatakan pihaknya hanya baru meneliti dan mengkaji contoh-contoh motor listrik dari Taiwan. Namun, pada ujungnya motor listrik Taiwan terlihat tidak cocok digunakan di Indonesia.
"Saya nggak pernah jadi ke Taiwan itu karena setelah dievaluasi motornya nggak cocok buat di Indonesia, terlalu besar dan terlalu mahal. Waktu itu kita cuma pengin benchmarking motor listrik yang sudah dikembangkan di berbagai negara," sebut Seto ketika dikonfirmasi, Jumat (6/1/2023).
Awal Mula Wacana Gaet Taiwan
Dalam ceritanya, Faisal Basri menyebut Luhut berencana mengutus anak buahnya, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Septian Hario Seto untuk menjajaki kerja sama motor listrik ke Taiwan.
"Dia bilang lagi, 'saya akan urus Seto ke Taiwan jajaki kerja sama dengan perusahaan sepeda motor listrik di Taiwan.' Itu saya dikasih unjuk di laptop Seto itu gambar-gambarnya," kata Faisal dalam Catatan Awal Tahun Indef 2023 yang disiarkan virtual, Kamis (5/1/2023) kemarin.
Namun rencana itu gagal. Malah, Faisal mengatakan tak lama setelah itu bukan kerja sama motor listrik dengan Taiwan yang muncul. Namun, kabar soal perusahaan yang disebutnya milik Luhut memproduksi motor listrik dengan Gojek yang kala itu belum bergabung dengan Tokopedia.
Perihal urusan kerja sama TBS dan Gojek kala itu, Seto menyatakan tak ada urusannya dengan rencana kerja sama motor listrik dengan Taiwan yang tidak jari dilakukan. Menurutnya, justru Faisal Basri saja yang terlalu berburuk sangka ke pemerintah.
"Nggak ada urusannya sama kerja sama TOBA dan GoTo. Urusan mereka kan business to business. Tolong pak Faisal Basri jangan terus berburuk sangka," ujar Seto.
Bila dikilas balik, dalam catatan detikcom, pada November 2021 yang lalu Gojek dan TBS Energi Utama berkolaborasi membentuk perusahaan patungan bernama Electrum. TBS Energi Utama Tbk (TOBA) merupakan perusahaan yang sering diafiliasikan dengan Luhut. Sebelumnya TBS Energi Utama merupakan PT Toba Bara Sejahtra Tbk yang berganti nama pada 26 Agustus 2020 lalu.
Melalui Electrum, Gojek dan TBS akan mengembangkan usaha bisnis bidang manufaktur kendaran listrik roda dua, teknologi pengemasan baterai, infrastruktur penukaran baterai, hingga pembiayaan untuk pemilikan kendaraan listrik.
Simak juga video 'Menperin Umumkan Insentif Mobil Listrik Rp 80 Juta, Motor Listrik 8 Juta':