Anak Buah Luhut Ngaku Belum Tahu Tesla Mau Bangun Pabrik di RI

Anak Buah Luhut Ngaku Belum Tahu Tesla Mau Bangun Pabrik di RI

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 12 Jan 2023 13:03 WIB
Juru bicara Luhut Pandjaitan, Jodi Mahardi
Foto: Juru bicara Luhut Pandjaitan, Jodi Mahardi (Screenshot YouTube Setpres)
Jakarta -

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi buka suara soal laporan yang menyebut Tesla Inc semakin mendekati kesepakatan awal dalam membangun pabrik kendaraan listrik di Indonesia. Ditegaskan bahwa sampai saat ini belum ada kesepakatan apa-apa.

"Sampai saat ini saya tidak mendengar ada kesepakatan dimaksud (Tesla mau bangun pabrik kendaraan listrik di Indonesia)," kata Jodi Mahardi, Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Kamis (12/1/2023).

Sebelumnya dalam laporan Bloomberg, berdasarkan sumber yang tidak disebutkan namanya menyebut Tesla telah mendekati kesepakatan awal dalam membangun pabrik di Indonesia. Fasilitas produksi itu dilaporkan akan berkapasitas 1 juta unit mobil listrik per tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sang CEO, Elon Musk langsung menanggapi kabar tersebut. Dia meminta hati-hati dengan artikel yang menyebut sumber tanpa nama tentang rencana Tesla bangun pabrik di Indonesia, karena sering kali informasinya salah.

"Harap berhati-hati dalam menulis artikel yang mengutip 'sumber tanpa nama', karena sering salah," cuit Elon Musk di Twitter-nya.

ADVERTISEMENT

Seperti diketahui, Indonesia telah cukup lama merayu Tesla. Sampai pada Agustus 2022 lalu pabrikan asal Amerika Serikat (AS) itu disebut telah menandatangani kontrak sekitar US$ 5 miliar atau Rp 77 triliun (kurs Rp 15.400) untuk membeli bahan baterai mereka dari perusahaan pengolahan nikel di Indonesia.

Dalam wawancara pada bulan tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan Tesla membuat mobil listrik di dalam negeri, bukan hanya baterai. Orang nomor satu di Indonesia itu bahkan bersedia meluangkan waktu untuk meyakinkan Elon Musk agar melihat Indonesia lebih dari sekadar pemasok sumber daya utama.




(aid/ara)

Hide Ads