Heret menjelaskan, untuk motor konversi ini memiliki keunggulan TKDN lebih tinggi karena banyak diproduksi di dalam negeri. Dia menyampaikan sejak wacana insentif bergulir ini, orang-orang yang ingin konversi masih cenderung menunggu kepastian.
"Jadi harapan saya insentif ini makin cepat makin baik. Jangan digantung gitu," imbuh dia.
Pemilik Bintang Racing Team Tomy Huang mengungkapkan pemerintah diharapkan tidak hanya memperhatikan insentif. Tapi juga beberapa masalah seperti pengujian tipe dan pengurusan STNK dan plat biru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada yang jadi masalah yaitu uji tipe. Di beberapa Polres, Polsek atau Samsat banyak yang tidak mengetahui berapa biayanya. Di daerah juga ada polisi yang tidak tahu untuk mengubah STNK ini. Jadi diharapkan informasi bisa lebih jelas," imbuh dia.
Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga sedang berkonsultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk anggaran insentif ini.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan dalam acara Saratoga Investment Summit 2023 subsidi untuk motor listrik ini akan menjadi dua kelompok. Untuk bensin yang dikonversi jadi listrik dan motor baru hasil pabrikan. Subsidinya sebesar Rp 7 juta per unit.
(kil/dna)