Proses kedua disebut proses extrusi, yaitu perubahan plastik dari bentuk padat menjadi cair. Setelah extrusi proses dilanjutkan dengan proses dekontaminasi kontaminan menggunakan proses solid state polycondensation (SSP) dan yang terakhir proses pencetakan pellet plastik. Pellet plastik inilah yang dapat diolah kembali untuk menghasilkan produk plastik baru.
BIPJ mampu membuat bekas kemasan plastik PET dikelola dan didaur ulang. Sehingga nantinya tidak akan menjadi timbulan sampah di ekosistem. Sedangkan dari sisi ekonomi, tentunya adanya penyerapan tenaga kerja akan berkontribusi terhadap perekonomian wilayah setempat pada khususnya.
Diketahui, pabrik ini ini menyerap lebih dari 150 orang tenaga kerja lokal dan didukung teknologi termodern. Untuk kapasitas produksinya memiliki 22.000 ton per tahun Recycled PET Plastic (RPET) yang telah memenuhi standar keamanan pangan internasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang membuka BIPJ secara langsung mengapresiasi berdirinya pabrik ini. Ia menilai BIPJ dapat mewujudkan visi Indonesia menjadi negara industri tangguh yang bercirikan struktur industri nasional yang kuat, sehat dan berkeadilan, industri yang berdaya saing tinggi di tingkat global, serta industri yang berbasis inovasi dan teknologi.
"Kementerian Perindustrian mengapresiasi didirikannya PT. Bumi Indus Padma Jaya sebagai industri daur ulang, ini sesuai dengan misi Kemenperin dalam menciptakan transformasi industri yang berkelanjutan," kata Agus.
Ia pun optimistis adanya pabrik daur ulang plastik PT. Bumi Indus Padma Jaya dengan kapasitas produksi sebesar 22.000 ton per tahun ini dapat memperkuat ekosistem daur ulang dan ekonomi sirkular.
"Pesan saya kepada Mayora Group dan PT. Bumi Indus Padma Jaya ini, agar dapat menjaga lingkungan sekitar dengan baik, yang selaras dengan komitmen pemerintah dalam menciptakan industri hijau," tegas Agus.
Tidak hanya itu, Agus juga menekankan keberadaan pabrik ini juga dapat meningkatkan tingkat daur ulang sampah plastik di Indonesia, dan berdampak dalam mengurangi sampah plastik. Selain itu, secara langsung berkontribusi dalam peningkatan sosial ekonomi serta devisa negara.
Sebagai informasi BIPJ juga didukung dan bekerja sama dengan Asosiasi Daur Ulang Indonesia (ADUPI), Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), dan Asosiasi Perusahaan Air Minum Nasional (Asparminas).
(akn/ega)