Philip Morris Gelontorkan Rp 159 T Kembangkan Tembakau Bebas Asap

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 20 Feb 2023 17:09 WIB
Philip Morris Gelontorkan Rp 159 T Kembangkan Tembakau Bebas Asap/Foto: Aulia Damayanti/detikcom
Jakarta -

Philip Morris International (PMI) telah menggelontorkan investasi US$ 10,5 miliar atau Rp 159 triliun (kurs Rp 15.200) untuk pengembangan, penelitian, produksi, pemasaran, dan inovasi berkelanjutan bagi produk tembakau bebas asap. Investasi itu dilakukan secara global sejak 2008.

Hal ini diungkapkan oleh Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk, Vassilis Gkatzelis. Ia menjelaskan pengembangan ini melibatkan lebih dari 980 ilmuwan, insinyur, teknisi, dan staf pendukung, termasuk dari Indonesia.

"PMI telah investasi US$ 10,5 miliar untuk manufaktur dan memproduksi produk bebas asap sekala dunia termasuk produk yang berasal dari Indonesia," ujarnya dalam peluncuran produk bebas asap IQOS ILUMA, di The Langham, SCBD, Jakarta Selatan, Senin (20/2/2023).

Investasi itu terus digenjot untuk memberikan alternatif kepada perokok agar lebih sehat. Vassilis mengungkap berdasarkan riset WHO ada proyeksi bahwa perokok di dunia akan mencapai 1 miliar orang pada 2025.

"Perokok dewasa ini akan merokok cigarette nikotin yang berbahaya, dengan itu ada solusi lebih baik bagi perokok cigarette. Kami investasi lebih dari 10 tahun untuk mengembangkan sains dan teknologi, ada solusi yang tersedia untuk perokok 1 miliar orang di dunia," ungkapnya.

Philip Morris Gelontorkan Rp 159 T Kembangkan Tembakau Bebas Asap Foto: Aulia Damayanti/detikcom

Meskipun dalam paparannya, ia mengungkapkan berkali-kali agar masyarakat yang belum merokok jangan mencoba untuk merokok. Sementara bagi para perokok lebih baik berhenti merokok. Namun, bagi yang tidak bisa berhenti, ada solusi yang lebih sehat dibandingkan merokok dengan rokok yang dibakar.

"Jika Anda tidak merokok, jangan mulai. Jika merokok, berhentilah. Namun, jika tidak berhenti, gantilah dengan alternatif yang lebih baik. Perlu diingat bahwa produk bebas asap tidak bebas risiko dan hanya ditujukan bagi perokok dewasa yang memutuskan untuk terus menggunakan produk tembakau atau produk nikotin lainnya," tuturnya Vassilis.

Berlanjut ke halaman berikutnya.




(ada/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork