Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Letnan Jenderal TNI (Purn.) Muhammad Herindra memberikan arahan kepada Kementerian Pertahanan, menindaklanjuti komentar Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait impor perlengkapan militer.
"Saya tekankan sekali lagi kepada user di Mabes TNI, Kemenhan, angkatan, agar kita terus berpihak kepada industri dalam negeri. Saya tidak mau lagi lihat masih ada sepatu, seragam, yang harus impor," katanya dalam Penutupan Business Matching dan Penghargaan P3DN 2023 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (17/3/2023).
Wamenhan mengatakan, industri dalam negeri sebenarnya mampu memproduksi kebutuhan militer. Kemenhan bahkan sudah memesan 2.500 kendaraan yang diproduksi PT Pindad.
"Kita sendiri sudah bisa memproduksi. Kemarin waktu kita lihat waktu pameran, pesan lebih kurang 2.500 kendaraan yang diproduksi PT Pindad. Kalau toh ada kurang-kurang dikit ya wajar, gitu loh. Kalau kita sendiri nggak mau beli, siapa lagi yang mau beli," bebernya.
Praktik Impor, menurut Herindra, sebenarnya sudah terjadi saat ia masih di Irjen TNI. Misalnya impor peluru kaliber kecil yang sebenarnya sudah diproduksi PT Pindad.
"Jadi dulu saya waktu di Irjen TNI, saya masih bisa lihat ada peluru kaliber kecil kita masih impor. Padahal Pindad sudah bisa produksi. Untuk ke depan tidak boleh lagi kita beli barang dari luar negeri, yang mana kita sendiri sudah bisa memproduksi," tegasnya.
Menurutnya, program Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) adalah langkah strategis memperkuat industri dalam negeri, dan mengurangi ketergantungan impor.
Pada kesempatan itu, Herindra juga menyinggung ucapan Jokowi soal supplier militer yang tidak berganti. Hal tersebut tidak menciptakan iklim kompetisi.
"Pak Presiden menyinggung bahwa sejak lama beliau mengindikasikan bahwa dari dulu sampe sekarang masih ada istilahnya supplier yang itu-itu saja, tidak ada iklim kompetisi," ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewanti-wanti agar Polri, TNI, maupun Kementerian Pertahanan tak lagi membeli seragam maupun perlengkapan militer dari luar negeri. Sebab, Jokowi menyatakan Indonesia mampu memproduksi perlengkapan militer sendiri tanpa harus mengandalkan barang impor.
"Kemudian juga barang-barang produksi kita sendiri bisa kita gunakan. Jangan sampai, ini saya minta di Kemenhan, di Polri, seragam militer kita ini sudah bikin. Ekspor ke seluruh negara, eh kita malah beli dari luar," kata Jokowi, Rabu (16/3/2033).
(eds/eds)