BUMN Pupuk Mau Geber Bisnis Amonia, Bagaimana Caranya?

BUMN Pupuk Mau Geber Bisnis Amonia, Bagaimana Caranya?

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 03 Apr 2023 13:53 WIB
Pupuk Indonesia
Foto: Dok. Pupuk Indonesia
Jakarta -

PT Pupuk Indonesia (Persero) serius untuk mengembangkan amonia hijau di Indonesia. PT Pupuk Indonesia (Persero) ingin menjadikan Indonesia sebagai hub dari pasar amonia dunia.

Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Gusrizal mengatakan guna menjadikan Indonesia sebagai hub dari pasar amonia dunia, ada beberapa hal yang harus dilakukan. Pertama dan yang paling penting adalah membangun Sumber Daya Manusia (SDM).

"Untuk mencapai target yang optimal, tentu perusahaan perlu memiliki SDM yang andal. Untuk itu, penguatan SDM perlu selaras dengan pengembangan sisi infrastrukturnya saja tapi juga pasar dan komersilnya," ucapnya dalam acara Pupuk Indonesia Clean Ammonia Forum (PICAF) melalui keterangan tertulis, Senin (3/4/2023).

Selain itu, Gusrizal juga berharap adanya dukungan dari pemerintah dengan memberi insentif. Mengingat, pengembangan clean ammonia juga merupakan bukti nyata untuk mendukung program transisi energi dari pemerintah untuk menuju Net Zero Emission di 2060.

"Dan kita harus mendapatkan dukungan dari pemerintah, kita sudah berbicara tentang insentif subsidi karena ini adalah produk baru jadi kami membutuhkan dukungan dari pemerintah. Tapi ini adalah kunci dari kesuksesan ini," jelasnya.

General Manager of Methanol & Ammonia, Mitsui & Co Ltd, Konichi Asano mengatakan, Indonesia memiliki daya tarik sendiri bagi para investor untuk mengembangkan Clean Ammonia. Mengingat, Indonesia sudah memiliki rencana yang jelas dalam pengembangan amonia di tanah air.

Mengutip peta jalan Pupuk Indonesia,pada tahun 2030 produksi ammonia hijau mencapai 0,99 juta ton, amonia biru mencapai 2,15 juta ton. Sedangkan produksi amonia abu-abu (bahan baku pupuk) sebesar 7 juta ton.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian target produksi amonia biru pada 2040 bertambah lagi menjadi 3,46 juta ton, amonia hijau masih 0,99 juta ton, dan amonia abu-abu 7 juta ton. Sedangkan pada 2050, produksi amonia bersih diperkirakan bisa mencapai sekitar 7 juta ton, meliputi amonia biru menembus 3,56 juta ton serta amonia hijau naik menjadi 3,4 juta ton.

"Di Indonesia bukan saja hanya amonia biru tapi juga amonia hijau meningkatkan kesempatan kita untuk berinvestasi dan saya rasa seperti yang saya jelaskan permintaan teruntuk Ammonia hijau dan biru akan meningkat apalagi di Asia dan tentunya secara global," ucapnya.

Chief Technology Officer & Fuels Maersk Mc-Kinney Moller Center for Zero Carbon Shipping Denmark, Torben Norgaard mengatakan, peluang untuk meraup pasar amonia dunia sangat besar. Asalkan, ada perbaikan dari sisi nilai rantai pasokanya.

"Rantai nilai pasokan itu kemudian bisa akan mencapai skala yang diinginkan dan kemudian bisa mandiri dan berkompetensi dengan alternatif-alternatif," ucapnya.

(acd/ara)

Hide Ads