.webp)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan cita-cita Indonesia untuk menjadi pemain besar dalam industri kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Jokowi menyebut Indonesia memang tengah menggaungkan hilirisasi industri.
Dalam mewujudkan hal itu Indonesia dibekali modal yang besar, misalnya ketersediaan sumber daya alam (SDA) yang melimpah, bonus demografi dari populasi penduduk usia produktif, hingga kondisi ekonomi yang stabil.
"Indonesia diberkahi SDA yang berlimpah, bonus demografi, pasar yang besar, ekonomi yang terjaga, kami punya modal besar dan kami ingin menjadi pemain besar di industri EV," katanya dalam Opening Ceremony Hannover Messe, dikutip Senin (17/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski menggalakkan hilirisasi, Jokowi memastikan Indonesia tidak menutup diri dari dunia. Indonesia malah membuka pintu bagi para investor untuk bekerja sama dalam hilirisasi industri.
"Indonesia tidak sedang menutup diri. justru kami sangat terbuka untuk investasi dan kerjasama dalam membangun industri hilirisasi di Indonesia," tegasnya.
Hingga 2040 ada 21 komoditas dalam peta jalan hilirisasi Indonesia. Diproyeksikan kebutuhan investasinya mencapai US$ 543,3 miliar dan menjadi peluang besar yang bisa menguntungkan.
"Sampai 2040 ada 21 komoditas dalam peta jalan hilirisasi Indonesia dan diproyeksikan mencapai nilai investasi 545,3 miliar US$. Ini peluang yang sangat besar yang saling menguntungkan," bebernya.
Adapun 21 komoditas yang dimaksud Jokowi antara lain batu bara, nikel, timah, tembaga, bauksit, besi baja, emas perak, aspal buton, minyak bumi, gas bumi, sawit, kelapa, karet, biofuel, kayu log, getah pinus, udang, perikanan, rajungan, rumput laut, dan garam.
(ara/ara)
