Upaya pemerintah mendorong hilirisasi tambang bukan tanpa tantangan. Rencana pemerintah mendorong hilirisasi bauksit melalui pembangunan smelter dan larangan ekspor diperkirakan akan memiliki nasib yang sama seperti nikel.
Staf Khusus Menteri ESDM Irwandy Arif mengatakan, larangan ekspor nikel oleh Indonesia telah digugat di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Dia mengatakan, Indonesia dalam proses naik banding.
"Apa yang dituntut WTO mengenai larangan ekspor nikel itu dan sudah berusaha walaupun kita kalah dalam proses naik banding saat ini," katanya dalam acara acara bertajuk Untung Rugi Larangan Ekspor Mineral Mentah, Senin (12/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Irwandy, larangan ekspor bauksit diperkirakan juga menghadapi nasib yang serupa. Namun, dia mengatakan, pemerintah telah menyiapkan berbagai langkah.
"Saya kira ini juga kemungkinan besar akan kita hadapi juga di larangan ekspor bijih bauksit. Saya pikir baik melalui presiden, melalui menteri ESDM sudah mempersiapkan langkah-langkahnya," terangnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Septian Hario Seto mengatakan, tantangan yang dihadapi Indonesia dalam hilirisasi tambang salah satunya terkait hambatan perdagangan (trade barrier).
"Kalau saya lihat itu sekarang adalah lebih dari segi trade barier yang diciptakan negara-negara lain. Kalau kita lihat misalnya dalam hal iron steel kita, produk-produk hasil hilirisasi nikel kita itu banyak dikenakan anti dumping, anti subsidi terutama memang dari Uni Eropa," terangnya.
"Saya lihat trennya negara-negara lain seperti India, Korea Selatan sudah mulai investigasi untuk itu," tambahnya.
Menurut Septian, tantangan utama yang dihadapi ialah trade remedies yang membuat barang Indonesia tidak kompetitif.
"Saya kira ini tantangan utama yang harus kita hadapi saat ini, karena kalau produk hilirnya dikenakan tadi trade remedies seperti itu, ini akan menjadi isu yang besar ya karena barang kita menjadi tidak kompetitif di pasar internasional," tutupnya.
(acd/rrd)