Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita bersikukuh tidak akan melaksanakan impor kereta rel listrik (KRL) bekas. Hal ini sebagai tanggapan atas pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir yang masih membuka opsi untuk impor darurat.
Agus menyatakan, seluruh menteri telah sepakat untuk melaksanakan putusan audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang tidak merekomendasikan impor kereta bekas Jepang tersebut.
"Sudah done, audit BPKP (soal impor KRL) kan final," kata Agus, saat ditemui usai Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VII DPR RI, di gedung DPR RI, Jakarta, Senin (12/6/2023).
"Kan kita sudah sepakat dalam rapat koordinasi yang dihadiri oleh semua menteri, bahwa apapun yang menjadi hasil dari audit BPKP kita akan ikuti," imbuhnya.
Sementara itu, menyangkut pernyataan Erick tentang opsi impor KRL darurat, Agus menilai pernyataan tersebut tak merujuk ke arah sana. Ia juga mengaku, tidak pernah mendengar opsi tersebut.
"Saya tidak pernah dengar bahwa ada opsi impor KRL darurat, pernyataan pak Erick saja kok tidak mengarah ke situ kok. Saya kira menterinya Pak Erick ya, saya lihat tidak akan ada rapat lagi," ujarnya.
Oleh karena itu, Agus menekankan kembali, impor KRL bekas dari Jepang ini tidak perlu dilakukan. Pihaknya sudah bersepakat untuk mengikuti keputusan yang telah disampaikan oleh BPKP.
"Menurut BPKP impor itu tidak diperlukan. Jadi sekali lagi supaya paham, kita menteri sepakat apa yang menjadi keputusan BPKP kita ikut, jadi ini bukan keputusan Kemenperin," kata Agus.
Agus juga menegaskan, retrofit alias perbaikan KRL-KRL lama buatan PT INKA harus dilaksanakan. "Harus, harus retrofit di tahun depan," imbuhnya.
Sebagai tambahan informasi, pada kesempatan yang berbeda, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan dia belum memutuskan apakah impor KRL diizinkan atau tidak. Namun, Luhut mengatakan pihaknya akan melakukan rapat koordinasi lagi untuk urusan impor KRL asal Jepang.
"Ya nanti belum rapat, kalau sudah dirapatin saya kasih tahu ya," kata Luhut saat ditemui di Kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, di hari yang sama.
Soal penolakan yang diungkapkan Kementerian Perindustrian, Luhut tak mau banyak berkomentar. Dia cuma mengatakan akan ada rapat koordinasi lagi soal impor KRL. "Belum dirapatin bagaimana tahu menolak," tegasnya singkat.
Di sisi lain, opsi impor KRL darurat pada tahun ini sebelumnya disinggung oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Erick mengatakan impor dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam waktu yang pendek.
"Kalaupun ada impor, harus seminimal mungkin. Setidaknya, untuk tutupi gap 6-7 bulan ini," jelas Erick, dalam rapat bersama Komisi VI pekan lalu.
Sementara itu, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dalam rapat yang sama menyatakan pemenuhan kereta listrik dalam negeri akan dilakukan melalui tiga tahap, tahap paling awal adalah impor. Dia mengungkapkan ada 12 trainset atau rangkaian kereta api yang bakal diimpor tahun ini. Izin impor pun kini sedang diajukan ke Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Simak juga Video 'Panas! Andre Rosiade Emosi Rapat Bareng KCI-INKA Bahas Impor KRL':
(kil/kil)