Hyundai Motor akan meningkatkan investasi untuk menggenjot produksi mobil listrik. Namun, perusahaan Korea Selatan ini akan memangkas produksinya di China.
Dikutip dari Reuters, Selasa (20/6/2023), Hyundai akan meningkatkan investasi rata-rata tahunan hampir dua pertiga. Perusahaan akan menghabiskan US$ 28 miliar dalam dekade mendatang.
Selanjutnya, Hyundai akan restrukturisasi bisnis di China sebagai strategi meningkatkan penjualan kendaraan listrik.
Hyundai menyatakan, akan menaikkan target penjualan menjadi 2 juta unit pada tahun 2030 dari sebelumnya 1,87 juta. Angka Itu akan mewakili sepertiga dari total penjualan kendaraan, atau naik 8% dari yang diharapkan tahun ini.
"Dengan permintaan EV global tumbuh lebih cepat dari perkiraan pasar, Hyundai Motor menaikkan target penjualan 2030," kata perusahaan.
Untuk memenuhi target tersebut, Hyundai berencana untuk meningkatkan produksi kendaraan listrik lokal di tiga pasar utamanya yakni Amerika Serikat, Eropa dan Korea Selatan. Sebab, semakin banyak negara yang memberikan insentif untuk kendaraan yang diproduksi secara lokal.
Di Amerika Serikat, produksi kendaraan listrik akan mencapai tiga perempat dari total produksi kendaraan di sana pada tahun 2030 dari hanya 0,7% saat ini.
CEO Hyundai Motor Jaehoon Chang mengatakan pihaknya akan mempertimbangkan untuk membuat kendaraannya lebih mudah dengan standar pengisian daya yang didorong Tesla di Amerika Utara.
Sementara itu, Hyundai menyatakan melakukan restrukturisasi lebih lanjut untuk bisnis di China yang tengah berjuang pada profitabilitas.
Chang mengatakan China sebagai pasar kendaraan terbesar di dunia sangat menguntungkan hingga tahun 2016 tetapi sekarang menjadi risiko terbesar karena telah kehilangan pangsa pasarnya dari pesaing domestik.
Hyundai menjual satu pabrik di China pada 2021 dan berencana untuk menjual dua lagi, termasuk satu yang ditutup tahun lalu dan satu lagi yang rencananya akan ditutup tahun ini. Dua pabrik yang tersisa akan dirasionalisasi lebih lanjut dan digunakan untuk ekspor ke pasar negara berkembang.
Jajaran produknya di China juga akan dikurangi menjadi 8 dari sebelumnya 13 dengan fokus pada model high-end dan SUV termasuk Genesis.
(acd/hns)