Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan rencana impor KRL bekas dari Jepang batal. Sebagai gantinya pemerintah bakal memproduksi KRL dalam negeri lewat PT Industri Kereta Api (INKA).
Luhut menyebut akan menyiapkan dana Rp 9,3 triliun untuk produksi KRL dalam negeri. Menurutnya produksi akan dilakukan di Banyuwangi dan Madiun.
"Nanti kita bangun yang baru di Indonesia itu, akan kita keluarkan dana sekitar Rp 9,3 (triliun), tapi semua akan dikerjakan nanti di INKA Banyuwangi maupun di Madiun," katanya di stasiun KCIC Halim, Jakarta Timur, Kamis (22/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan itu Luhut menyebut impor KRL bekas akan melanggar sejumlah aturan, misalnya Peraturan Presiden (Perpres), peraturan di Kementerian Perindustrian hingga peraturan di Kementerian Perhubungan
"Jadi sudah kita rapatkan mengenai KRL, kita tidak akan mengimpor barang bekas karena itu melanggar tiga aturan. Satu Perpres, yang kedua Perindustrian, dan Kementerian Perhubungan," lanjutnya.
Baca juga: Luhut Tegaskan Tolak Impor KRL Bekas |
Luhut menjelaskan, keputusan ini berdasarkan rapat yang dilakukan empat hari lalu. Menurutnya tanpa impor layanan angkutan penumpang tidak akan terganggu.
"Oleh karena itu dalam rapat kemarin saya minta, sebelumnya empat hari lalu untuk mengambil langkah-langkah apa yang perlu dilakukan agar tidak mengganggu angkutan dengan kereta. Ternyata bisa," ujarnya.
Namun pemerintah masih membuka opsi untuk mengimpor kereta baru sebanyak tiga rangkaian atau tiga trainset. Sementara untuk jangka pendek, Luhut menyebut opsi retrofit-lah yang dipilih.
"Tidak ada masalah sudah kita hitung semua, kita exercise, ada jago-jagonya di sana, ahlinya, mereka menjelaskan kendala-kendala, bisa diselesaikan. Tapi kita akan mengimpor tiga saja yang baru untuk menutupi kebutuhan, tapi itu butuh 1-2 tahun," bebernya.
"Jadi kritisnya itu hanya tahun depan sampai tahun 2025," terang Luhut.
Sebelumnya, Wakil Menteri (Wamen) BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, pemerintah mempertimbangkan kebijakan impor darurat KRL sebanyak 10-12 trainset (rangkaian kereta) di 2023.
Pria yang akrab disapa Tiko itu menyebut pemerintah akan berdiskusi lebih lanjut dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang sebelumnya tidak merekomendasikan impor KRL bekas dilakukan.
"Di 2023 kemungkinan besar kita akan diskusi dengan BPKP, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan untuk ada impor darurat mungkin sekitar 10-12 trainset. Kita sedang kaji dan kita akan bicarakan dengan BPKP dalam waktu dekat," kata Tiko saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (12/4/2023).
(hns/hns)