KAI Commuter (KCI) akan melakukan peremajaan sarana (retrofit) terhadap 19 rangkaian KRL lama untuk melayani penumpang dalam lima tahun ke depan. Keputusan ini diambil setelah KCI melaksanakan Rapat Koordinasi dengan para stakeholders.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan rapat ini melibatkan Kemenko Marves, Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian, BPKP, DJKA, PT KAI dan juga PT INKA yang dipimpin langsung oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan pada Rabu (21/6) kemarin.
"Saat ini KAI Commuter terus melakukan upaya-upaya dalam memenuhi kebutuhan pengadaan sarana kereta baru guna mengakomodir pengguna yang saat ini sudah di angka 850 ribu per hari, dengan volume tertinggi pada tahun ini adalah 975 ribu dan akan terus bertambah," kata Anne dalam sebuah pernyataan, Sabtu (24/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya melakukan peremajaan terhadap KRL lama, nantinya pihak KAI Commuter juga akan mendatangkan sarana KRL baru di tahun 2024 sebanyak 3 trainset. Selain itu KCI juga telah bekerja sama dengan PT INKA untuk pengadaan 16 trainset sarana KRL baru yang akan dikirimkan secara bertahap pada tahun 2025-2026.
"Dengan demikian total 24 trainset baru akan didatangkan dari PT INKA sampai 2027. Ini adalah bentuk dukungan KAI Commuter untuk produksi KRL dalam negeri, yang pastinya akan tumbuh terus", ujarnya.
Dalam prosesnya, sebagian pengadaan dan peremajaan KRL ini bersumber dari PT KAI dan KAI Commuter. Di luar itu pemerintah juga akan membantu perseroan melalui opsi Penyertaan Modal Negara (PMN).
"Tentunya ini sangat penting untuk peningkatan pelayanan kepada pengguna ke depannya dan dukungan terhadap produksi sarana KRL dalam negeri. Hal ini terus dikaji dan dikoordinasikan dengan stakeholder termasuk dampak terhadap PSO yang sedang kami hitung dan kaji," ungkap Anne.
"KAI Commuter bersama PT KAI (Persero) sebagai Induk Perusahaan secara rutin terus berkoordinasi dengan PT INKA mengenai proses pengadaan sarana melalui skema retrofit ataupun skema pengadaan sarana baru produksi PT INKA untuk memastikan seluruh proses pengadaan tersebut tidak mengganggu operasional dan pelayanan Commuter Line Jabodetabek," jelasnya lagi.
(eds/eds)