Impor yang Bekas Batal, Ini 3 Rencana Pengadaan KRL hingga 2027

Impor yang Bekas Batal, Ini 3 Rencana Pengadaan KRL hingga 2027

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 11 Jul 2023 22:20 WIB
PT KCI yang mengelola KRL Jabodetabek terancam kekurangan armada. Pasalnya, izin impor KRL yang diajukan PT KCI terganjal di Kementerian Perindustrian.
Ilustrasi.Foto: Dok. Jreast.co
Depok -

Impor kereta bekas untuk memenuhi kebutuhan kereta rel listrik (KRL) batal. Alhasil, PT KAI Commuter Indonesia (KCI) menyusun rencana pengadaan kereta baru hingga 2027.

Rencana pertama, di tahun depan KCI bakal melakukan importasi kereta KRL baru. VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan butuh waktu sekitar 14-15 bulan untuk menyelesaikan impor kereta baru.

Anne menjelaskan impor kereta baru ini akan dilakukan dengan pembelian dari Jepang. Mulai dari bulan ini pihaknya sudah mulai melakukan asesmen administrasi, teknis, dan negosiasi dengan pihak pabrikan di Jepang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Diharapkan kita akan mengadakan 3 krl baru, butuh 14-15 bulan," beber Anne di Depo KRL Depok, Jawa Barat, Selasa (11/7/2023).

Targetnya pada Agustus atau paling lambat September, tanda tangan kontrak untuk impor KRL bisa dilakukan. Setelahnya 14-15 bulan akan dilakukan untuk proses produksi, pengiriman, hingga sertifikasi kereta untuk siap dipakai.

ADVERTISEMENT

"Targetnya kita tanda tangan kontak impor di bulan Agustus atau selambatnya September. Nanti 14-15 bulan kereta akan sampai di sini. Kita usahakan 14-15 bulan itu, kalau bisa lebih cepat, kereta sudah tiba di sini dan siap dipakai," ungkap Anne.

Rencana kedua, KCI dan PT INKA sudah melakukan kontrak pembelian puluhan kereta baru. Sampai 2024 rencananya akan ada 24 kereta baru hasil pabrikan INKA. Rinciannya, di tahun 2025-2026 akan ada 16 rangkaian kereta baru yang siap digunakan, sisanya 8 rangkaian akan menyusul di tahun 2027.

"Jadi di 2025-2026 akan ada 16 trainset baru, yang dikerjasamakan dan dikontrak bareng INKA dengan biaya hampir Rp 4 triliun, di 2027 akan ada tambahan 8 kereta baru," ungkap Anne.

Rencana ketiga, KCI melakukan retrofit atau modernisasi kereta-kereta yang saat ini sudah perlu dipensiunkan. Kereta tersebut akan dimutakhirkan teknologinya, jumlahnya mencapai 19 rangkaian.

Waktu pengerjaannya pun sama butuh 14-15 bulan sekali pengerjaan. KCI dan Inka menyepakati agar tiap tahun hingga 2027 ada 4 kereta yang diretrofit.

"Sudah mulai dari bulan ini juga sejalan dengan impor KRL baru, kita asesmen untuk kebutuhan retrofit KRL, ini seperti modernisasi, jadi supaya ini bisa untuk pemenuhan sarana kita. Akan ada 4 kereta tiap tahun sampai 2027, 5 tahun ke depan," ungkap Anne.

Anne juga menyampaikan rencananya semua pengadaan KRL baru maupun yang retrofit akan memiliki spesifikasi 1 rangkaian 12 kereta alias staformasi 12 (SF 12).

Siasati kereta kurang di halaman berikutnya. Langsung klik

Anne juga memaparkan saat ini pihaknya mulai melakukan rekomposisi pada layanan KRL Jabodetabek, caranya adalah dengan mengurangi jumlah rangkaian gerbong kereta api pada rute yang headway-nya singkat.

Misalnya, seperti pada lintas Jakarta Kota-Bogor, yang tadinya banyak menggunakan kereta SF12 kini diubah menjadi SF8, namun frekuensi kehadiran kereta tidak dikurangi.

"Kita memang saat ini siasati untuk mengurangi rangkaian di jalur yang headway-nya sempit, karena kereta kurang. Kita tetap jaga frekuensi itu tetap banyak meskipun keretanya berkurang. Jadi misalnya headway 3 menit, dalam 6 menit itu justru ada 16 kereta kan," ungkap Anne.

Namun, untuk lintasan yang headway-nya masih panjang pihaknya tetap memberikan rangkaian 12 kereta.

"Bila dibandingkan dengan rute Rangkasbitung misalnya yang headway-nya panjang, kita tetap pakai SF12, dia menunggunya lama tapi jumlahnya banyak," lanjutnya.


Hide Ads