Top! Mobil Hyundai Made in Bekasi Diekspor ke 78 Negara

Top! Mobil Hyundai Made in Bekasi Diekspor ke 78 Negara

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 12 Jul 2023 07:15 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengunjungi PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, Selasa (11/7). Pabrik tersebut berlokasi di Bekasi, Jabar.
Pabrik mobil Hyundai di Bekasi. Foto: Shafira Cendra Arini
Jakarta -

PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia menyatakan sebanyak 50% produk mobilnya diekspor ke sekitar 78 negara. Adapun mobil yang dimaksud merupakan keluaran pabriknya yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat.

Hal ini disampaikan oleh Presiden Hyundai Motor Asean HQ Young Tack Lee. Lee mengatakan, salah satu tujuan ekspor tersebut ialah negara-negara di benua Afrika. Sementara untuk total produksi dari pabrik tersebut mencapai 150 ribu unit mobil per tahunnya.

"Lebih dari 50% produksi pabrik Indonesia telah diekspor ke 78 negara di seluruh dunia untuk berkontribusi terhadap ekspor mobil Indonesia," kata Lee di pabrik tersebut, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (11/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hyundai sendiri telah bekerja sama dengan Indonesia sejak November 2019 silam. Pembangunan pabrik pertamanya pun rampung pada Desember 2021. Mobil listrik pun menjadi salah satu produk yang terus didorong produksinya di Indonesia.

"Sejak tahun lalu, SUV (sport utility vehicle) produksi massal pertama di Indonesia, Creta, dan MP Stargazer secara eksklusif telah diluncurkan. Khususnya loniq 5 yang diluncurkan pada Maret tahun lalu, merupakan mobil listrik pertama di Indonesia yang melokalisasi, dan dipilih sebagai kendaraan resmi acara G20 di Bali tahun lalu," katanya.

ADVERTISEMENT

Target 2023 Mobil Listrik Laku 10.000 Unit

Lee mengatakan, pada 2022 kemarin produksi mobil listrik di pabriknya menyentuh angka 250 unit per bulan. Di tahun ini, sudah mulai ada peningkatan produksi hingga menjadi 1.000 unit per bulan. Dengan demikian, per tahunnya produksi bisa tembus hingga 12.000 ribu unit.

Dengan demikian, peningkatan produksinya tembus hingga 4 kali lipat dibandingkan tahun 2022 lalu. Selaras dengan itu, pihaknya menargetkan penjualan mobil listrik bisa tembus hingga 10.000 unit pada tahun 2023 ini.

"Tahun ini rencana menjual mobil listrik 10.000 unit. Tetapi kalau dari pasar mau dari Hyundai, memang bisa kapan saja menambah produksi nya itu tidak ada masalah," katanya.

Bangun 2 Pabrik Baterai Senilai Rp 22,8 T

Lee mengatakan, Hyundai juga berkontribusi dalam pembangunan dua pabrik baterai. Pabrik tersebut antara lain pabrik baterai cell di Karawang, serta pabrik baterai pack di Cikarang. Adapun nilai investasi yang dibutuhkan untuk kedua pabrik tersebut sekitar US$ 1,5 miliar atau setara Rp 22,8 triliun (kurs Rp 15.200/US$).

"Baterai cell itu Hyundai sama LG 50 sama 50, investasi bersama. Jadi kira-kira US$ 1 miliar untuk baterai sel, sedangkan untuk baterai packnya US$ 60 juta. Seluruh total investasinya US$ 1,5 miliar," terangnya.

Adapun pabrik baterai cell sendiri merupakan pabrik produksi sel baterai. Pabrik ini merupakan pabrik hasil kerja sama Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution (LGES) Ltd. Selain Hyundai dan LG, juga ada merek Kia, juga PT Industri Baterai Indonesia.

Sedangkan pabrik baterai pack merupakan pabrik sistem baterai atau pabrik yang merakit sel-sel baterai menjadi satu kesatuan utuh, sehingga siap 'ditanamkan' di mobil listrik. Pabrik ini merupakan hasil kolaborasi antara Hyundai Motor Manufacturing Indonesia dan Hyundai Mobis of Hyundai Motor Group.

"Jadi memang baru bangun baterai. Baik dari dua, pabrik cell, dan itu mungkin tahun sudah mulai produksi. Berarti dengan baterai itu bisa ekspor tahun depan ke seluruh dunia," pungkasnya.

(das/das)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads