Sementara Chintya Bella yang mewakili PT Lung Victory Carpet juga mengatakan kebanggaannya bisa dipercaya terlibat di acara besar membawa nama baik Indonesia.
"Kami sangat bangga menjadi perusahaan yang mandiri. Masuknya kami menjadi pemasok untuk KTT ke-43 ini membuktikan bahwa kualitas produk dan layanan kami termasuk yang terbaik. Yang jelas, produk kami tidak kalah dengan produk luar negeri," katanya.
Selama ini, perusahannya memang kerap mengerjakan karpet untuk gedung perkantoran. Berdiri sejak tahun 1994, saat ini mesin karpet di perusahaanya semakin lengkap dengan tambahan mesin handtufted, axminster, wilton, cutloop, robotufted, dan mesin jahit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semua produksi dilakukan di Bandung. "Kami kini punya 60 SDM. Kami juga memberdayakan UMKM yang bertugas menggulung benang," kata Chintya.
Untuk menghadapi persaingan, Chintya menekankan pentingnya good service dan membeberkan karpet yang bagus yakni yang padat serta tahan api. "Rasanya perlu terus dukungan pemerintah untuk mempromosikan produk lokal," kata Lysawati.
(aeb/hns)