Tahu Nggak, Karpet di Ajang KTT ASEAN Ternyata Lokal Punya

Tahu Nggak, Karpet di Ajang KTT ASEAN Ternyata Lokal Punya

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 08 Sep 2023 22:43 WIB
Karpet KTT ASEAN 2023 produk lokal
Foto: Dok. Tim Komunikasi dan Media KTT KE-43 ASEAN
Jakarta -

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43 di Jakarta berlangsung sukses selama 5-7 September 2023. Salah satu elemen penting yang telah disiapkan dengan baik oleh pemerintah Indonesia sebagai tuan rumah adalah karpet.

Bentangan karpet yang menyambut para tamu negara di gelaran KTT ASEAN ke-43 di Jakarta Convention Center (JCC) merupakan produk lokal. Dua perusahaan dalam negeri yakni PT Lung Victory Carpet dan PT Classic Prima Carpet, jadi dua di antara beberapa penyedia alas pijak di JCC.

Keduanya merupakan binaan Kementerian Perindustrian yang turut menggandeng usaha mikro kecil dan menengah dalam aktivitasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Skala produksi kami memang industri, namun kami tetap melibatkan UMKM yang akan memanfaatkan sisa-sisa benang untuk dibuat tikar," kata Lysawati dari PT Classic Prima Carpet dalam keterangan tertulis, Jumat (8/9/2023).

Proses produksi karpet di perusahaan ini dari mulai merajut benang, menenunnya, lalu menambahkan lapisan di bawah karpet. Ketebalan benang akan menentukan ketebalan karpet. Tentu saja, semakin tebal karpet akan semakin empuk.

ADVERTISEMENT

Perusahaan yang berasal dari Surabaya ini mulai beroperasional sejak 1984, menjembatani pengusaha dengan pemerintah. "Kalau kami ada masalah atau kendala, nanti kementerian mengarahkan untuk mendapatkan jalan keluar," kata Lysawati.

Lysawati mengakui masih menemui beberapa kendala dalam bisnisnya seperti cara mendapat material yang bagus untuk karpet, khususnya yang digunakan untuk tamu-tamu penting. Meski begitu, ia menilai kebijakan pemerintah saat ini cukup membantu.

"Produksi benang rumput buatan Indonesia, misalnya, belum ada. Kami terpaksa impor bahan baku. Namun, pemerintah sangat mendukung industri seperti kami dengan memberlakukan BMDP (bea masuk ditanggung pemerintah)," bebernya.

Pengalaman mengerjakan permintaan untuk menyediakan karpet bagi KTT ASEAN ke-43 diperoleh Lysawati dari kontraktor sehingga ia tinggal menyediakan sesuai yang dibutuhkan. Tentu perasaan bangga bahwa perusahaan bisa dilibatkan dalam acara besar.

"Saya lupa ya, ini kali ke berapa saya ikut acara besar, yang jelas ini bukan kali pertama. Kami tentu bangga," katanya.

Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik

Sementara Chintya Bella yang mewakili PT Lung Victory Carpet juga mengatakan kebanggaannya bisa dipercaya terlibat di acara besar membawa nama baik Indonesia.

"Kami sangat bangga menjadi perusahaan yang mandiri. Masuknya kami menjadi pemasok untuk KTT ke-43 ini membuktikan bahwa kualitas produk dan layanan kami termasuk yang terbaik. Yang jelas, produk kami tidak kalah dengan produk luar negeri," katanya.

Selama ini, perusahannya memang kerap mengerjakan karpet untuk gedung perkantoran. Berdiri sejak tahun 1994, saat ini mesin karpet di perusahaanya semakin lengkap dengan tambahan mesin handtufted, axminster, wilton, cutloop, robotufted, dan mesin jahit.

Semua produksi dilakukan di Bandung. "Kami kini punya 60 SDM. Kami juga memberdayakan UMKM yang bertugas menggulung benang," kata Chintya.

Untuk menghadapi persaingan, Chintya menekankan pentingnya good service dan membeberkan karpet yang bagus yakni yang padat serta tahan api. "Rasanya perlu terus dukungan pemerintah untuk mempromosikan produk lokal," kata Lysawati.

(aeb/hns)

Hide Ads