Disentil Jokowi, Pengusaha Janji 5 Tahun Lagi Mebel RI Rajai ASEAN

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 14 Sep 2023 13:06 WIB
Ketua Umum Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO), Dedy Rochimat (kiri)./Foto: Aulia Damayanti/detikcom
Tangerang -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap produk mebel Indonesia kalah saing dengan Vietnam dan Malaysia. Jokowi heran karena sumber daya alam (SDA) Indonesia sangat besar tetapi kalah saing dengan negara tetangga.

Hal ini dikatakan saat membuka International Furniture & Craft Fair Indonesia (IFFINA) 2023 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Kamis (14/9/2023).

Menanggapi itu, Ketua Umum Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO), Dedy Rochimat mengakui memang produk mebel Indonesia masih kalah dengan Vietnam dan Malaysia. Namun, pihaknya berkomitmen akan terus mendorong agar bisa merajai industri furnitur terbesar.

"Kenyataannya kita masih kalah, tetapi kita nggak boleh mengalah kita terus berjuang kita Asmindo di-support stakeholder dan pemerintah kita bisa berkembang. Banyak strategi yang kita harus belajar juga dari yang besar. Kita harus berkolaborasi sehingga kita bisa mengembangkan industri kita sehingga cita-cita menjadi tuna rumah dan eksportir terbesar bisa tercapai," kata dia kepada awak media di Pameran IFFINA 2023, ICE BSD.

Meski demikian, Wakil Ketua Asmindo Bidang Promosi dan Pemasaran, Anne Patricia Sutanto mengatakan pihaknya memiliki strategi untuk merajai industri mebel di Asia Tenggara. Pengusaha meminta waktu lima tahun untuk mengejar ketertinggalan itu agar produk mebel Indonesia bisa merajai di ASEAN.

"Kita mengharapkan Indonesia menjadi lead furnitur dan craft, kasih waktu kami lima tahun, kita pasti menjadi nomor satu di Asia Tenggara, bersinergi, berkolaborasi dengan negara ASEAN menuju nomor satu di ASEAN," ungkap dia.

Untuk jangka pendek, pada 2024 nilai dari industri furnitur Indonesia diharapkan naik 20% dari tahun sebelumnya. Pihaknya juga berkomitmen untuk berkolaborasi dengan negara-negara lainnya dan bisa mengalahkan negara tetangga seperti Vietnam di industri furnitur di Asia Tenggara.

"Di IFFINA kita push bisa naik 20% di tahun 2024. Kita melihatnya ke depan karena IFFINA future fair, kenapa kita adakan lagi IFFINA kalau kita berani berkolaborasi dengan pihak luar dan tetap menjaga culture kita pertahankan. Tadi seperti yang disampaikan ada luar biasa kalau kita bisa kelola, kita mengharapkan melebihi Vietnam karena Indonesia merupakan negara pertama leader," ujar Ketua Bidang Perdagangan APINDO itu.

Sebagai informasi, Asmindo tengah menyelenggarakan kembali pameran skala internasional ini pada tanggal 14-17 September 2023 di ICE (Indonesia Convention & Exhibition) BSD seluas 20.000 meter persegi.

IFFINA 2023 bertujuan untuk mendukung pengembangan industri mebel dan kerajinan Indonesia berkelas dunia, dengan menciptakan ekosistem industri mebel dan kerajinan yang yang sesuai dengan potensi nasional dan kebutuhan ekspor.

Pameran ini akan menjadi showcase bagi para peserta pameran yang melingkupi industri terkait, yaitu furniture, craft, project design, homeware, home fabric, seta decorative & gift. Adapun jumlah pengunjung yang ditargetkan akan hadir ke pameran ini yakni sekitar 10.000 orang berasal dari 52 negara, serta jumlah peserta pameran yang mencapai 300 perusahaan.

Simak juga Video: Jokowi Ungkap Belanja Mebel Pemerintah-BUMN Banyak Diisi Produk Impor






(ada/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork