Jokowi Genjot Infrastruktur, Permintaan Baja Bisa Naik Jadi 100 Juta Ton

Jokowi Genjot Infrastruktur, Permintaan Baja Bisa Naik Jadi 100 Juta Ton

Samuel Gading - detikFinance
Senin, 06 Nov 2023 13:29 WIB
PT Krakatau Steel (persero) Tbk kembali membangun pabrik pipa baja untuk anak perusahaannya, PT Krakatau Hoogoven Indonesia di Cilegon. Total Investasinya mencapai Rp 335,6 miliar dengan target� kapasitas produksi 150.000 ton per-tahun. Yuk, kita lihat proses produksi pipa baja di pabrik tersebut.
Ilustrasi Baja/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Perkembangan industri baja nasional diperkirakan meningkat setiap tahun karena pembangunan infrastruktur masih berlanjut. Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia (The Indonesian Iron and Steel Industry Association/IISIA) memproyeksi kebutuhan baja nasional akan mencapai 100 juta ton pada 2045.

Ketua IISIA sekaligus Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) Purwono Widodo, mengatakan perkembangan industri baja nasional meningkat setiap tahun. Berdasarkan kajian pihaknya, kebutuhan baja nasional diperkirakan mencapai 100 juta ton dengan nilai investasi US$ 100 miliar atau Rp 1.553 triliun (kurs Rp 15.538) pada 2045.

Menurutnya, hal itu adalah potensi bagi industri baja. Apalagi, pemerintah gencar melangsungkan proyek pembangunan nasional. Baja merupakan salah satu material utama yang diperlukan untuk membangun infrastruktur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kita lihat Indonesia Emas cita-cita kita di 2045, hitungan teman-teman di sekretariat IISIA itu kita seharusnya sudah memenuhi kapasitas nantinya di 2045 itu sekitar 100 juta ton per tahun," ucap Purwono di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Senin (6/11/2023).

Kendati demikian, ia mengatakan kapasitas produksi baja dalam negeri saat ini 16 juta ton per tahun. Utilisasi kapasitas produksi baja nasional masih rendah.

ADVERTISEMENT

Oleh sebab itu, ia menjelaskan industri baja memiliki tugas besar untuk mendorong pengembangan untuk memenuhi proyeksi permintaan 100 juta ton baja pada 2045.

"Jadi, kalau kita lihat jangka panjangnya industri baja masih sangat menarik dan perlu didukung oleh pemerintah untuk bagaimana kapasitas tadi bisa dinaikkan," jelasnya.

Adapun tantangan lainnya, adalah industri baja harus mampu menghasilkan produk baja rendah emisi karbon untuk mengimplementasikan green industry menuju Net Zero Emission yang ditargetkan tercapai pada 2060 atau lebih cepat.

(ara/ara)

Hide Ads