PT Pupuk Indonesia (Persero) menggelar Jambore Makmur di Kawasan PT Pupuk Kujang, Cikampek, Jawa Barat. Program tersebut bertujuan mempertemukan ribuan petani dengan stakeholder untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman budidaya pertanian. Hal ini sekaligus berguna mempertemukan sektor hulu dan hilir dari ekosistem pangan.
Kepada awak media, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi, mengatakan bahwa sektor pertanian Indonesia saat ini menghadapi banyak tantangan. Di antaranya, mulai dari berkurangnya lahan pertanian, menurunnya kualitas tanah, menurunnya produktivitas, dan naiknya permintaan. Menurut Rahmat, semua persoalan ini tidak bisa diselesaikan oleh satu organisasi saja.
"Ini harus diselesaikan dengan cara kolaboratif dan Pupuk Indonesia adalah Perusahaan yang fokus pada agroinput maka kita melalui inovasi dan budidaya pertanian khususnya produksi pupuk, kita akan terus mendukung upaya pemerintah mencapai ketahanan pangan," ucap Rahmad, Sabtu (11/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh sebab itu, ia menjelaskan bahwa program Jambore Makmur berguna untuk mempertemukan para petani dengan sejumlah stakeholder pertanian seperti, perbankan, pendamping teknis, penyedia sarana produksi pertanian, hingga para offtaker dan juga penyedia asuransi pertanian.
Program Makmur awalnya diinisiasi oleh PT Pupuk Kaltim yang merupakan anak usaha Pupuk Indonesia. Setelah berhasil dijalankan, program ini diadopsi oleh Pupuk Indonesia dan menjadi program Pupuk Indonesia Grup. Pelaksanaan program yang memberikan banyak manfaat ini dianggap berhasil dan selanjutnya diadopsi oleh Kementerian BUMN pada 2021.
"Oleh karenanya dimana-mana Pupuk Indonesia menyuarakan kemakmuran, karena tugas kita adalah memupuk kesuburan menebar kemakmuran. Lewat Makmur juga terbukti walaupun petani menggunakan pupuk non subsidi, penghasilan dan keuntungan mereka bertambah sehingga ikut meningkatkan pendapatannya," kata Rahmad.
Adapun kinerja Program Makmur sampai dengan Oktober 2023, sebut Rahmad, sudah terealisasi di atas lahan seluas 306.775 hektar dengan jumlah petani 90.632 orang. Dari seluruh peserta program tersebut, peningkatan produktivitas tercatat di beberapa tanaman pertanian seperti padi sebesar 14 persen atau menjadi 6,5 ton per hektar dari sebelumnya 5,7 ton per hektar.
Rahmad menjelaskan bahwa kegiatan Jambore Makmur menjadi upaya Pupuk Indonesia pada program regenerasi petani nasional. Melalui kegiatan Jambore Makmur, Pupuk Indonesia bertujuan mengubah persepsi sektor pertanian menjadi sektor yang menarik dan menjanjikan.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang selama ini turut membantu mensukseskan program Makmur, mulai dari Kementerian BUMN, Kementerian Pertanian, Pemerintah Daerah, para direksi perbankan, perusahaan asuransi, para offtaker, penyedia sarana pertanian, para penyuluh pertanian, agronomis, dan pihak lainnya yang telah mensukseskan Makmur," terangnya.
Sementara menurut Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas)/National Food Agency, Arief Prasetyo Adi, menilai ekosistem pangan yang dibangun melalui Program Makmur ini merupakan suatu program yang diperlukan untuk menata ketahanan pangan nasional yang tangguh. Ia menjelaskan Program Makmur diharapkan dapat memberi dampak yang kuat bagi ketersediaan pangan, sekaligus membantu pembangunan ekosistem pangan hulu hilir.
"Ekosistem pangan melibatkan seluruh pihak dari input, logistik sampai end customer itu bisa jadi satu kesatuan. Hari ini Pupuk Indonesia melalui Program Makmur ini mulai dari padi, jagung, gula ini sudah cocok kita harus dorong untuk terus berkembang. Dan tentunya seluruh stakeholder terlibat di dalamnya," pungkasnya.
(eds/eds)