Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan hilirisasi telah dimulai dan tidak boleh berhenti. Dia mengatakan, hilirisasi sudah berlangsung pada komoditas nikel yang nantinya diharapkan menghasilkan produk turunan hingga kendaraan listrik.
"Hilirisasi ini sudah dimulai tidak boleh berhenti, baik di urusan mineral, nikel sudah jalan. Dari mulai turunan di katoda, prekursor, nanti EV baterai, melompat lagi menjadi electric vehicle," kata Jokowi saat mengunjungi PT Smelting di Gresik seperti disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (14/12/2023).
Dia juga mengatakan, hilirisasi berlangsung pada komoditas tembaga. Menurutnya, hilirisasi harus dilakukan di Indonesia sehingga memberikan nilai tambah.
"Kemudian tembaga juga sama, tembaga kita lihat, anoda, katoda, copper foil dan turunan-turunan lainnya harus ditarik ke negara kita sehingga nilai tambah itu ada di dalam negeri, di Indonesia," ujarnya.
Dengan hilirisasi, kata Jokowi, kesempatan kerja terbuka di Indonesia. Ia juga mengatakan, hilirisasi tak akan berhenti ke komoditas nikel dan tembaga.
"Kesempatan kerja terbuka di Indonesia, bukan di negara lain dan itu tidak hanya berhenti di tembaga, nikel, kita lari ke bauksit, ke timah, lari ke batu bara, lari ke komoditas perkebunan, lari ke komoditas pertanian, kelautan dan perikanan, semuanya," ungkapnya.
Kembali, Jokowi mengatakan, hilirisasi akan memberikan nilai tambah di Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai negara produsen.
"Sehingga sekali lagi, nilai tambah ada di negara kita. Itu yang akan menjadikan negara ini menjadi negara produsen, negara produksi dan kekuatan pertumbuhan ekonomi itu ada di produksi bukan di konsumsi," ujar Jokowi.
(acd/hns)