PT KAI Commuter (KCI) menargetkan pengadaan kereta baru impor bakal dilakukan paling cepat akhir tahun ini. Sementara itu target paling lambat pada awal 2025.
Menurut Direktur Utama KCI Asdo Artriviyanto pihaknya akan menyiapkan Rp 8,65 triliun untuk pengadaan KRL hingga 2027, termasuk untuk impor 3 trainset kereta baru. Ada suntikan modal Rp 5 triliun untuk memenuhi modal tersebut, Rp 2 triliun bakal cair tahun ini, sisanya cair hingga 2026.
"Kita impor yang baru, benar-benar baru. Ini kan kita kejar supaya tahun 2024 bisa ter-deliver di Indonesia," kata Asdo dalam diskusi di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (11/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sampai saat ini, pihaknya masih melakukan penjajakan ke lima manufaktur kereta untuk pengadaan KRL baru. Pihaknya juga banyak berkoordinasi dengan Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan untuk mencari kereta dengan spesifikasi dan harga paling cocok dengan Indonesia.
"Kita punya beberapa referensi, dan kita ada pendampingan dari Ditjen KA terkait speknya supaya tidak salah, dan disesuaikan dengan kondisi prasarana di sini, listriknya, treknya, lebar keretanya, dan belum spek yang secara teknis detail yang harus sesuai dengan prasarana di sini," papar Asdo.
Asdo tak merinci manufaktur dari mana saja yang sudah dijajaki KCI untuk impor kereta baru. Yang jelas ada salah satu manufaktur Jepang yang masuk dalam lima manufaktur kereta yang dijajaki KCI.
"Kalau tawaran banyak, tapi harganya selangit. Sejauh ini ada lima manufaktur yang prospeknya itu kurang lebih bisa masuk di prasarananya di Indonesia ini. Ada negara lain dong (bukan hanya Jepang)," ujar Asdo.
Sejalan dengan proses importasi kereta baru, Asdo juga menjelaskan beberapa rangkaian sudah mulai dikirim ke PT INKA untuk dilakukan retrofit. Hingga kini sudah ada empat kereta yang mulai diproses retrofitnya.
Lihat juga Video 'Wapres Soal Tarif KRL 'Orang Kaya' Akan Naik: Perlu Uji Coba':