Sejarah Panjang Stasiun Pertama di Jakarta yang Kini Jadi Lahan Parkir

Sejarah Panjang Stasiun Pertama di Jakarta yang Kini Jadi Lahan Parkir

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Senin, 08 Jan 2024 12:39 WIB
Stasiun Pertama Jakarta
Foto: Ignacio Geordy Oswaldo
Jakarta -

Sejarah angkutan perkeretaapian di Jakarta sudah dimulai sejak lebih dari 150 tahun lalu saat Stasiun Batavia Noord pertama kali didirikan. Sayang sisa bangunan bersejarah ini sudah lenyap dari Ibu Kota dan lokasinya kini dijadikan lahan parkir.

Melansir dari situs resmi Heritage KAI, Senin (8/1/2024), stasiun kereta api di Kota Jakarta adalah Batavia Noord (stasiun Batavia Utara). Stasiun ini berlokasi di sisi selatan gedung Raad van Justitie (sekarang jadi Museum Seni Rupa & Keramik) dengan Stasiun Batavia Zuid (Stasiun Jakarta Kota).

Dalam salah satu unggahan akun Instagram resmi KAI dijelaskan stasiun ini dibangun pada 1871 oleh perusahaan kereta api swasta, Netherland Indische Spoorweg Maatschappij (NIS). Kala itu stasiun tersebut diresmikan dengan nama Batavia Hoofdstation (Stasiun Pusat Batavia) atau dikenal juga sebagai Stasiun Batavia NIS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada masanya stasiun tersebut melayani rute jalur Batavia-Buitenzorg (Jakarta-Bogor), yang disebut-sebut sebagai cikal-bakal KRL Commuterline Jakarta-Bogor. Namun saat baru berdiri stasiun ini tidak langsung terhubung ke Bogor seperti sekarang.

Berdasarkan situs Universitas Stekom, sejarah panjang jalur kereta ini dimulai saat NIS mendapat izin membangun jalur kereta api dari Batavia menuju Buitenzorg pada 27 Maret 1864. Izin tersebut diberikan untuk membantu pengangkutan hasil perkebunan di wilayah Priangan Barat ke Pelabuhan Batavia.

ADVERTISEMENT

Secara politik jalur ini juga penting untuk melancarkan hubungan administrasi pemerintahan. Namun Pemerintah mengurungkan rencana tersebut karena masih banyaknya pro dan kontra terkait pembangunan jalur kereta api Batavia-Buitenzorg.

Pembangunan jalur kereta api Batavi-Buitenzorg baru terealisasi pada tanggal 15 Oktober 1869 yang disaksikan langsung oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Mr. Pieter Mijer. Meski begitu pada awalnya pembangunan jalur ini kembali mengalami kendala karena masalah keuangan.

Akibatnya perusahaan KA swasta Hindia Belanda itu harus bekerja dengan dana terbatas sehingga pembangunan dibagi menjadi beberapa tahap. Untuk pengerjaan tahap pertama sendiri selesai pada Februari 1870 dimana selama kurun waktu itu jalur sepanjang 7.590 m untuk bagian Kleine Boom, Meester Cornelis sejauh 13.087 m, dan jalur sepanjang 18.730 m untuk bagian Buitenzorg selesai dikerjakan.

Pekerjaan kedua baru bisa dilaksanakan pada Juni 1870 sampai Juni 1871, yaitu jalur di Buitenzorg sepanjang sekitar 9.270 m. Selanjutnya, pada Juni 1871 hingga Januari 1873 barulah seluruh proyek pembangunan jalur kereta api Batavia-Buitenzorg selesai.

Namun dalam salah satu unggahan akun Instagram resmi KAI, pada 1913 jalur KA itu kemudian dijual kepada pemerintah Hindia Belanda dan dikelola oleh Staats Spoorwegen (SS). Begitu juga dengan kepemilikan Stasiun Batavia Hoofdstation.

Barulah sejak itu nama stasiun pertama di Jakarta ini berubah menjadi Stasiun Batavia Noord. Pergantian nama ini dilakukan untuk membedakan dengan Stasiun Batavia Zuid (Jakarta Kota) yang saat itu sudah berdiri.

Masih berdasarkan situs Universitas Stekom, setelah pembelian stasiun dan seluruh jalur kereta-nya, SS mulai melakukan penataan ulang besar-besaran di jalur kereta api ini untuk mempermudah lintasan antara satu dengan lainnya.

Pada saat itu, Stasiun Batavia dianggap tidak ideal dan tidak efektif mengingat jaraknya yang sangat dekat dengan Stasiun Batavia Zuid. Hal tersebut sangat menyulitkan penumpang yang ingin transit ke rute kereta api lainnya.

Untuk menyatukan kedua stasiun tersebut, SS merencanakan pembangunan stasiun sentral yang lebih besar dan megah. Stasiun ini kemudian dibangun pada tahun 1926 di lokasi bekas Stasiun Batavia Zuid yang hingga kini bangunannya sudah menjadi stasiun Jakarta Kota.

Karena pembangunan ini Stasiun Batavia Noord ini sempat difungsikan pemerintah Hindia-Belanda sebagai stasiun pusat sementara. Pembangunan Stasiun Jakarta Kota ini selesai pada 19 Agustus 1929 dan secara resmi digunakan pada 8 Oktober 1929.

Karena pembangunan stasiun ini sudah selesai dibangun, tak lama kemudian SS memutuskan untuk menutup Stasiun Batavia Noord dan bangunan utama serta rel-rel yang ada langsung dibongkar.

Setelah hampir 95 tahun dibongkar, lokasi bekas stasiun pertama di Jakarta ini telah berubah menjadi area parkir komplek Bank BNI 1946 Kota Tua. Selain itu sudah tidak ditemukan lagi sisa Stasiun Batavia Noord.

(fdl/fdl)

Hide Ads