Ada LFP, Produsen Mobil Listrik Masih Banyak Pilih Pakai Nikel

Retno Ayuningrum - detikFinance
Selasa, 23 Jan 2024 10:42 WIB
Foto: Reuters
Jakarta -

Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka sempat menyinggung soal baterai Lithium Ferro Phosphate (LFP) untuk mobil listrik. Ternyata, produsen mobil listrik masih banyak menggunakan baterai yang komponennya nikel.


Mantan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyebut baterai nikel masih menjadi baterai pilihan produsen mobil listrik. Lutfi juga mengatakan beberapa keunggulan penggunaan nikel dibandingkan yang lain, seperti baterai nikel berdensitas energi lebih tinggi.


"Tapi lu tahu nggak? Kalau nikel masih menjadi baterai pilihan produsen mobil listrik. Kenapa? Karena nikel itu lebih energi dense." kata Lutfi dalam unggahan video di akun TikTok pribadinya, dikutip Selasa (23/1/2024).


Berdasarkan data Badan Energi Internasional (IEA) mencatat penggunaan baterai LFP pada mobil listrik hanya sebesar 27% pada tahun 2022. Meski begitu, angka ini naik sebesar 10% dibandingkan tahun 2021.


Sedangkan penggunaan nikel tetap menjadi komponen baterai listrik terbesar dengan pangsa pasar sebesar 60%. Namun, angka ini turun dibandingkan tahun 2021 yang mencapai 76%. Hal ini membuktikan pangsa pasar untuk baterai LFP semakin naik.


IEA menunjukan sekitar 95% baterai LFP diproduksi di China. Produsen mobil listrik asal China, BYD mendominasi penggunaan LFP hingga mencapai 50% dari total permintaan. Sementara, Tesla berkontribusi sebesar 15%.


Meski masih menggunakan baterai nikel, pangsa pasar baterai LFP pada Tesla meningkat dari 20% pada tahun 2021 menjadi 30% pada tahun 2022.


Sebelumnya, Calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka menyebut Timnas Amin melakukan kebohongan publik. Hal itu diungkapkan Gibran saat melempar pertanyaan kepada Cak Imin dalam debat cawapres semalam.


Mulanya, Gibran mengatakan pasangan nomor urut 1 dan tim suksesnya menggaungkan Lithium Ferro Phosphate atau LFP. LFP kerap digaungkan oleh Co-Captain Timnas Amin, Thomas Lembong.


Cak Imin pun menanggapi pertanyaan Gibran, namun jawaban Cak Imin tak memuaskan Gibran. Gibran lantas menyebut, Cak Imin tak memahami LFP. Dia mengatakan, tim suksesnya melakukan kebohongan publik karena Tesla memakai nikel, bukan LFP.


"Ini agak aneh ya, yang sering ngomong LFP itu timsesnya, tapi cawapresnya nggak paham LFP itu apa, kan aneh. Sering bicara 'LFP, LFP, Lithium Ferro Phosphate, Tesla nggak pakai nikel'. Ini kan kebohongan publik. Mohon maaf, Tesla itu pakai nikel pak," kata Gibran.


Sementara itu, Tom Lembong menjelaskan bahwa yang dimaksud dirinya Tesla tak menggunakan nikel adalah Tesla yang diproduksi di China. Tom Lembong mengatakan tak menyamaratakan semua Tesla.


"Saya kira harus dilihat lagi ya, yang saya sebut di podcast itu adalah semua mobil Tesla yang dibuat di Tiongkok, bukan semua mobil Tesla," kata Tom Lembong dikutip dari CNBC Indonesia Your Vote Your Money, Senin (22/1/2024).




(rrd/rir)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork