RI Ditargetkan Bisa Produksi 50 Juta Ton Sawit Pada 2025

RI Ditargetkan Bisa Produksi 50 Juta Ton Sawit Pada 2025

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Senin, 25 Mar 2024 11:39 WIB
Pekerja membongkar muat Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit ke atas truk di Mamuju Tengah , Sulawesi Barat, Rabu (11/08/2021). Harga TBS kelapa sawit tingkat petani sejak sebulan terakhir mengalami kenaikan harga dari Rp1.970 per kilogram naik menjadi Rp2.180  per kilogram disebabkan meningkatnya permintaan pasar sementara ketersediaan TBS kelapa sawit berkurang. ANTARA FOTO/ Akbar Tado/wsj.
Foto: ANTARA FOTO/AKBAR TADO
Jakarta -

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mengatakan Indonesia merupakan pemain besar sawit di dunia. Indonesia ditargetkan bisa memproduksi lebih dari 50 juta ton minyak sawit pada tahun 2025.

Kepala Divisi Program Pelayanan BPDPKS, Arfie Thahar menyatakan, minyak sawit adalah komoditas ekspor unggulan Indonesia, sebagai produsen Crude Palm Oil (CPO) terbesar di dunia.

Peningkatan produksi minyak sawit juga akan memberikan lebih banyak pasokan untuk industri makanan. Termasuk minyak goreng dan makanan berbasis minyak sawit serta bioenergi untuk domestik dan ekspor pasar global.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena perannya yang signifikan, membuat dampak perekonomiannya juga meningkat. Saya berharap banyak dari generasi hari ini untuk menjaga dan melanjutkan keberlangsungan kelapa sawit, jangan sampai sumber daya yang kita punya tidak bisa kita olah dengan baik," kata Arfie dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (25/3/2024).

BPDPKS merupakan salah satu Badan Layanan Umum dibawah Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan yang bertanggung jawab atas pengelolaan dana yang berasal dari pungutan ekspor kelapa sawit.

ADVERTISEMENT

BPDPKS sendiri saat ini masih punya beberapa fokus yang dikerjakan, yakni mulai dari memperbaiki kesejahteraan petani, menstabilkan harga CPO, dan memperkuat industri hilir.

"Kita ingin meningkatkan kinerja sektor sawit di Indonesia, dimana peran penting kita hari ini sangat tergantung untuk keberhasilan sawit di kemudian hari nanti," kata Kepala Divisi Perusahaan BPDPKS, Achmad maulizal Sutawijaya pada kesempatan yang sama.

Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana BPDPKS sekaligus Plt. Direktur Kemitraan BPDPKS, Kabul Wijayanto menambahkan, karena potensi kelapa sawit di Indonesia sangat besar, komoditas ini pentinguntuk dikelola secara berkelanjutan. Peran anak muda juga tak kalah penting untuk mengenal sawit sebagai salah satu penyumbang keuangan negara terbesar.

"Kenapa kelapa sawit perlu dikembangkan dan kenapa ini begitu penting, ini semua tidak lepas dari perannya sebagai kontribusi terbesar untuk perekonomian Indonesia," ujar Kabul.

Sebagai upaya mengenalkan industri sawit kepada generasi muda, BPDPKS menggelar rangkaian seminar edukasi ke seluruh wilayah Indonesia. Terbaru, program yang dinamakan GenSawit Talkshow diadakan di Padang, Sumatera Barat, Kamis (21/3).

Kabul berharap, GenSawit Talkshow mampu mendorong generasi muda, untuk berkontribusi dan ikut terjun langsung dalam menumbuh kembangkan industri kelapa sawit di Indonesia.

"Kita mengharapkan ini adalah awal dari hal-hal positif yang terus ditanamkan dan ditumbuhkan, serta membuang stigma negatif tentang sawit yang faktanya belum tentu benar. Semoga ini menjadi kebermanfaatan bagi negeri kita hari ini dan d isuatu hari nanti," tuturnya.

(fdl/fdl)

Hide Ads