Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggandeng pengusaha ritel untuk memasarkan produk-produk industri pangan dan furnitur. Kegiatan business matching ini baru pertama kali dilakukan Kemenperin bersama dengan pengusaha ritel.
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pertumbuhan ritel usai pandemi terus membaik. Pertumbuhan ritel ini penting karena menandakan daya beli masyarakat juga naik. Hal tersebut pula yang berpengaruh pada industri manufaktur.
"Kalau daya beli masyarakat tidak naik, tidak mungkin masyarakat mampu belanja yang pada akhirnya mempengaruhi industri ritel dan manufaktur," kata Agus dalam acara Business Matching Industri Kecil Menengah (IKM) Pangan dan Manufaktur, Kemenperin, Jakarta, Kamis (2/4/2024).
Dia menyebut kegiatan ini dapat membuka peluang pelaku IKM sehingga produk dapat dipasarkan lebih luas lagi. Dia berharap kegiatan yang baik ini tidak hanya dilakukan sekali, tapi juga dapat dilanjutkan ke menteri berikutnya.
"Siapapun menterinya ke depan, hal baik ini harus tetap dilanjutkan," jelasnya.
Lebih lanjut, kegiatan ini mempertemukan pelaku usaha dengan distributor. Ketua Umum Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah mengatakan pihaknya siap menjembatani antara pelaku usaha dengan distributor.
Budi menekankan yang terpenting adalah pertemuan antara buyer dengan supplier. Setidaknya, kegiatan ini dapat menjadi perantara bagi buyer dengan supplier bisa saling mengenal dan bertemu.
"Sektor hilir dan hulu bisa bertemu ini adalah sesuatu yang jarang. Harapan kami nanti dimaksimalkan antara buyer dengan supplier atau dengan produsen bisa transaksi. Paling tidak hari ini berkenalan, kartu nama titip katalog atau sampel untuk follow up selanjutnya," imbuhnya.
Kegiatan ini diikuti sebanyak 65 pelaku IKM, di mana 18 pelaku furnitur dan 47 pelaku pangan. Sementara, untuk pengusaha ritel ada 23 perusahaan yang ikut serta.
Budi berharap kegiatan ini dapat mendatangkan buyer lebih banyak lagi. Karena sesuai dengan visi misinya membeli barang atau menggunakan produksi lokal. Dengan begitu, dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Simak juga Video: Inflasi Pangan Melampaui Kenaikan UMR Pekerja
(das/das)