Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu Menteri Perdagangan Inggris di London. Dalam pertemuan itu, Airlangga menyampaikan dampak penerapan aturan uji tuntas (due dilligence) Inggris terhadap produk kelapa sawit Indonesia.
"Saya juga menjelaskan dampak penerapan aturan uji tuntas Inggris bagi produk kelapa sawit Indoensia serta mengharapkan perlakuan aturan yang adil," tulis Airlangga di akun instagram @airlanggahartarto_official, dikutip Kamis (2/5/2024).
Airlangga tidak merinci apa saja dampak dari aturan uji tuntas itu. Namun, ia menegaskan Indonesia berharap agar perlakuan aturan itu diterapkan dengan adil. Sebab saat ini, Indonesia sedang menyuarakan ketidaksetujuan penerapan kebijakan Uni Eropa terhadap produk keberlanjutan.
Di sisi lain, Airlangga juga menyampaikan sejumlah kemajuan kerja sama Indonesia-Inggris. Mulai dari pendirian Kings College London di Indonesia hingga perkembangan hasil Pemilu yang berlangsung damai.
Ia pun menuturkan, bahwa hubungan dekat antara kedua negara ditandai dengan kesepakatan komite bersama ekonomi dan perdagangan (Joint Economic and Trade Commision-JETCO) yang saat ini bermitra dalam tiga sektor kelompok kerja.
"Saya berharap JETCO segera menghasilkan hasil-hasil konkrit antara lain di bidang energi dan ekonomi digital," lanjut Airlangga.
Adapun pembahasan lainnya, adalah gagasan kerja sama perdagangan bebas Indonesia-Inggris, aksesi Indonesia sebagai anggota Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), serta kerja sama regional.
"Indonesia siap membuka perdagangan bebas dengan Inggris. Salam," pungkas Airlangga.
(hns/hns)