Tutupnya pabrik PT Sepatu Bata Tbk (BATA) di Purwakarta, Jawa Barat menjadi sorotan publik. Ketua Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Disnakertrans Jawa Barat Firman Desa mengatakan, sebanyak 233 karyawan terdampak PHK alias pemutusan hubungan kerja.
Firman mengatakan, industri padat karya di Jawa Barat sudah terpukul sejak tahun 2023. Menurutnya sejumlah pabrik terpaksa tutup atau memindahkan usahanya.
"Kalau pabrik-pabrik di sektor yang sama atau padat karya memang dari 2023 sudah banyak yang tutup atau relokasi usaha, salah satunya ada yang di Karawang, mereka relokasi ke Cirebon," katanya dalam Evening Up CNBC Indonesia, dikutip Rabu (8/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebut kondisi ini tak lepas dari hantaman Pandemi COVID-19 pada 2020 lalu. Akibatnya sejumlah industri mulai melakukan efisiensi hingga mengurangi kegiatan usahanya.
"Jadi memang dampak pandemi juga, hal-hal lain yang banyak sekali industri padat karya ini sudah mulai melakukan efisiensi atau sudah mengurangi kegiatan usahanya," tuturnya.
Khusus untuk pabrik sepatu Bata, Firman menyatakan kegiatan operasional sudah berhenti. Saat ini sedang dilakukan proses penyelesaian masalah pesangon bagi para pekerja yang terkena PHK.
Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), PHK di Jawa Barat untuk periode Januari-Maret 2024 tercatat sebanyak 2.650 pekerja. Rinciannya 306 pekerja di bulan Januari, 654 di bulan Februari, dan 1690 di bulan Maret 2024.
Secara rinci, berikut jumlah PHK di sejumlah provinsi di Indonesia:
- DKI Jakarta 8.876 pekerja
- Jawa Tengah 8.648 pekerja
- Jawa Barat 2.650 pekerja
- Banten 941 pekerja
- Riau 666 pekerja