Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif menargetkan kuota bantuan pembelian 50.000 unit KBLBB roda dua bisa tercapai pada Agustus 2024.
"Progres penyaluran bantuan pembelian motor listrik hingga hari ini telah melampaui total penyaluran bantuan di tahun 2023. Melihat tren penjualan motor listrik pada periode Januari-Mei 2024, Kementerian Perindustrian menargetkan kuota bantuan pembelian 50.000 unit KBLBB roda dua bisa tercapai pada Agustus atau awal September mendatang," ujar Antoni dikutip dari Antara, Selasa (28/5/2024).
Dia mengimbau masyarakat untuk segera membeli motor listrik agar bisa menerima manfaat itu. Karena saat ini kuotanya telah menipis.
Ia menjelaskan, jika semakin tinggi pengguna motor listrik, maka penyediaan akan pengisian baterai kendaraan akan bertambah.
"Kalau penjualan motor listrik tinggi dan digunakan secara luas oleh masyarakat, maka akan muncul kebutuhan investasi untuk penyediaan stasiun charging, bengkel, aksesoris dan kebutuhan lainnya atas motor listrik. Hal ini dapat menarik investasi untuk membangun industri pendukung di hulu dan dihilir guna menopang ekosistem motor listrik tersebut," ujar Febri.
Adapun bantuan pembelian diberikan langsung kepada masyarakat dalam bentuk potongan harga sebesar Rp7 juta dari harga yang tertera. Pengajuan dan penyaluran bantuan itu diberikan melalui Agen Pemegang Merk (APM).
Kemenperin menyebutkan hingga pertengahan Mei 2024, total populasi kendaraan listrik mencapai 144.547 unit. Angka tersebut terdiri atas kendaraan roda dua, roda tiga, kendaraan penumpang, kendaraan komersil, dan bus.
(ada/hns)