Industri Tekstil Ekspansif di Tengah Kabar Sritex Pailit, Kok Bisa?

Industri Tekstil Ekspansif di Tengah Kabar Sritex Pailit, Kok Bisa?

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 31 Okt 2024 16:52 WIB
Pekerja beraktivitas pada industri rumahan garmen di Cidodol, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (3/7/2024). Industri garmen, konveksi dan tekstil dalam negeri (UMKM) membutuhkan perlindungan pemerintah menghadapi banyaknya barang impor pada sektor tersebut.
Industri tekstil - Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Kabar pailitnya raksasa tekstil RI yakni PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) pada Senin (21/10) pekan lalu sempat membuat heboh industri. Menariknya, di tengah kondisi ini, industri tekstil justru mencatatkan kinerja positif.

Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif mengatakan, nilai Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Oktober 2024 untuk subsektor tekstil mencatatkan kinerja yang ekspansif.

"IKI subsektor pada bulan Oktober ini 2024 khusus untuk tekstil itu pada level ekspansif dan kita tahu bahwa berita tentang kepailitan itu muncul di akhir-akhir bulan Oktober," kata Febri, dalam rilis IKI di Kantor Kemenperin di Jakarta Selatan, Kamis (31/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan demikian, lanjut Febri, ketika para pelaku industri belum melihat pengaruh dari pailitnya Sritex saat pengisian kuesioner IKI bulan Oktober ini.

Menurut Febri, kinerja industri tekstil memang sempat mengalami kontraksi atau merosot di rentang bulan Mei s.d Agustus 2024 lantaran penerapan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor. Namun dalam dua bulan terakhir, kinerja industri telah membaik.

ADVERTISEMENT

"Baru pada bulan September-Oktober ini ekspansi. Di bulan Oktober sedikit naik, lebih tinggi dan kami menilai itu sebagai peningkatan optimisme kawan-kawan industri atas pemerintah baru," ujarnya.

Sementara itu, untuk prospek industri ke depannya diramal masih akan terus bertumbuh. Hal ini terlihat dari hasil survei yang menunjukkan optimism pengusaha dalam 6 bulan ke depan, termasuk dari para pengusaha industri tekstil.

Senada, Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki, Adie Rochmanto Pandiangan juga menyampaikan optimism yang sama. Menurutnya, industri tekstil masih akan ekspansi sampai dengan bulan Desember 2024.

"Kami optimis ya bahwa untuk industri tekstil untuk ke depan sampai dengan Desember akan tetap ekspansif terhadap tekstilnya maupun pakaian jadinya. Karena ada beberapa momen ke depan ini misalnya untuk pakaian jadi sekarang teman-teman industri khususnya IKM juga sudah mempersiapkan untuk Hari Raya dan Tahun Baru," terang Adie.

Sebagai tambahan informasi, Sritex dinyatakan pailit berdasarkan hasil sidang PN Semarang pada perkara nomor 2/Pdt.Sus-Homologasi/2024/PN Niaga Smg. Adapun penyebab dari kondisi tersebut ialah utang perusahaan yang menumpuk.

Dalam keterangannya, manajemen perusahaan mengatakan, saat ini jumlah karyawan dalam grup Sritex adalah 50.000. Sementara itu, sebanyak 14.112 karyawan kemungkinan akan terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) langsung akibat putusan tersebut.

Lihat Video: Terungkap Penyebab Sritex Pailit Gegara Lengah Seolah Masalah Kecil

[Gambas:Video 20detik]



(shc/kil)

Hide Ads