Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita melaporkan realisasi investasi industri manufaktur sepanjang 2024 sebesar Rp 721,3 triliun. Jumlah itu memberikan kontribusi hingga 42,1% terhadap total realisasi investasi di Indonesia yang mencapai Rp 1.714,2 triliun pada 2024.
Agus mengatakan torehan investasi manufaktur tersebut terdiri dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 194,3 triliun dan penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 527 triliun. Capaian investasi manufaktur pada 2024 itu naik 20,9% dibanding realisasi 2023 yang sebesar Rp 596,3 triliun.
"Di tengah gejolak ekonomi dan politik global yang masih belum stabil, Indonesia berhasil mencatatkan capaian positif di bidang investasi, termasuk dari sektor industri manufaktur," kata Agus dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (2/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan capaian positif tersebut, kata Agus, menandakan bahwa kepercayaan para investor masih tinggi terhadap iklim usaha di Indonesia. Indonesia diklaim masih menjadi negara tujuan utama investasi yang baik untuk basis produksi dan hub ekspor.
Berdasarkan data Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, realisasi total investasi pada 2024 naik 20,8% secara tahunan (y-o-y). Capaian tersebut juga melampaui target sebesar Rp 1.650 triliun (103,9%) dan melampaui target renstra sebesar Rp 1.239,3 triliun (138,3%). Dari total investasi tahun 2024, mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 2.456.130 orang atau naik 34,7% secara tahunan (y-o-y).
Agus menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para pelaku industri manufaktur yang telah merealisasikan investasinya di Indonesia. Sebab, komitmen mereka membawa dampak yang luas (multiplier effect) bagi perekonomian nasional, termasuk pada peningkatan serapan tenaga kerja lokal.
"Ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong job creation melalui investasi," ujarnya.
Tekad tersebut juga direalisasikan dengan mendorong Apple untuk dapat membangun pabrik di Indonesia. "Selain job creation, investasi akan dapat menciptakan nilai tambah signifikan dan kontribusi besar terhadap pendapatan negara," imbuhnya.
Agus menekankan bahwa para investor dari sektor industri manufaktur tidak perlu ragu lagi untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Pasalnya, pemerintah memiliki tekad kuat dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif dengan mengeluarkan berbagai kebijakan yang pro-industri serta memberikan kepastian hukum yang jelas agar aktivitas produksi bisa berjalan lancar.
"Dengan melihat investasi PMA yang cukup tinggi dari sektor industri, turut mencerminkan bahwa adanya kepercayaan yang tinggi dari para investor skala global terhadap pemerintahan Bapak Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka," paparnya.
Tonton juga Video Prabowo Bawa 'Oleh-oleh' Rp 294 T dari Kunjungan 5 Negara: Melebihi Target