Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkap kondisi PT Sanken Indonesia yang akan menutup lini produksinya di Cikarang. Produsen power supply dan transformator itu hengkang dari Tanah Air untuk meneruskan bisnisnya di Jepang.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Setia Diarta menjelaskan, Sanken Indonesia telah mengalami kerugian sejak tahun 2019. Kondisi inilah yang membuat perusahaan memutuskan menutup pabriknya di Indonesia.
"Penghentian lini produksi Sanken Indonesia ini bukan karena iklim usaha di Indonesia. Tapi lebih pada kebijakan manajemen yang ada di Jepang untuk memberhentikan karena perusahaan ini sebenarnya sudah kalau boleh dibilang merugi dari 2019. Ini yang membuat Sanken Indonesia yang ada di Cikarang ini diberhentikan," katanya di Kantor Kemenperin, Jakarta Selatan, Jumat (21/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setia menyebut kapasitas produksi telah turun drastis sejak tahun 2017. Sementara di tahun 2024 Sanken Indonesia hanya memproduksi barang untuk kebutuhan otomotif dengan utilisasi 10% sampai 14%.
"Dari 2017 itu udah jauh drastis. Bahkan 2024 lalu itu mereka hanya mengerjakan untuk otomotif. Untuk otomotif aja kapasitasnya hanya 10% ya utilisasinya. Kemarin kan saya sempat ngomong 14%, memang 14% itu ya. Ya 10-14% itu hanya untuk pemenuhan itu aja, jadi udah nggak ada demand lain," ungkap Setia.
Ia menjelaskan, sejak tahun 2017 induk usaha Sanken di Jepang tidak lagi memproduksi power supply atau adapter dan fokus ke bisnis semikonduktor. Alhasil hanya pabrik di Indonesialah yang masih memproduksi power supply cs.
"Dari 2017 itu oleh mother company-nya di Jepang untuk proses produksi power supply dan adapter tadi itu sudah diputus. Jadi hanya yang di Indonesia yang produksi power supply dan adapter. Yang di Jepang sudah tidak ada karena mereka konsen untuk ke semikonduktor," sebut dia.
Rencana awalnya Sanken Indonesia akan menutup produksinya pada Februari 2024. Namun dengan berbagai pertimbangan perusahaan baru memutuskan untuk memberhentikan produksi pada Juni 2025.
"Sebenarnya manajemennya itu Februari 2024 itu ingin memberhentikan produksi. Catatannya ya, sebenarnya skenario awalnya itu adalah Februari 2024. Tapi dengan pertimbangan dan selanjutnya stop lah akan diberhentikan produksi itu di Juni 2025," tutur Setia.
Pada Kesempatan itu ia juga menegaskan Sanken Indonesia berbeda dengan PT Sanken Argadwija di Tangerang yang memproduksi alat elektronik rumah tangga seperti mesin cuci, lemari es, atau dispenser. Sanken Argadwija dipastikan tidak tutup dan bahkan akan melakukan ekspansi ke Cirebon.
Simak juga Video: Rencana Chevron PHK 15-20% Tenaga Kerja Global
(ily/rrd)