Tata kelola pupuk bersubsidi terus dibenahi demi penyaluran yang tepat sasaran. Salah satu caranya melalui digitalisasi serta pengawasan secara real-time lewat aplikasi iPubers.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan, iPubers dapat menunjukkan data pembelian pupuk subsidi secara transparan. Besaran pupuk yang ditebus akan disajikan secara real-time lewat aplikasi tersebut.
"Jadi misalnya kita lihat ini di Jawa Timur, ada penembusan total di situ sebesar 178.000 ton. Itu kita bisa memperbesar untuk melihat ke setiap kabupaten," katanya dalam Blak-blakan detikcom, dikutip Kamis (27/2/2025).
Dengan pola seperti ini, kata Rahmad, potensi penyelewengan pupuk subsidi tidak akan terjadi. Pasalnya pupuk yang disalurkan ke petani di kios-kios terpantau secara mendetail.
"Orang yang nebus kita foto. Tidak terjadi penyelewengan. Jadi kita sudah bisa memastikan penyaluran pupuk sampai ditebus oleh petani di kios," tambah dia.
Dengan begitu, upaya penimbunan pupuk yang merugikan para petani sangat kecil terjadi. Adapun sistem ini sudah digunakan sejak tahun 2024 dengan jumlah transaksi mencapai 2,5 juta per bulan.
"Kalau menurut saya, (penimbunan pupuk) kemungkinannya semakin kecil, karena sulit sekali. Karena setiap orang nebus harus difoto," imbuhnya.
Aplikasi iPubers berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang dimiliki para petani. Penebusan pupuk hanya bisa dilakukan dengan menunjukkan KTP asli, atau surat kuasa jika diwakilkan.
Proses pembelian pupuk dengan iPubers yaitu pertama, petani datang ke kios dan menunjukkan KTP. Lalu, pemilik kios akan memindai NIK untuk mengakses data alokasi pupuk subsidi petani. Ketiga, kios akan memasukkan jumlah transaksi penebusan, dan petani menandatangani bukti transaksi pada layar gadget yang digunakan.
Sebagai informasi, dari kapasitas produksi pupuk Indonesia yang sebesar 14,3 juta ton, 9,5 juta ton termasuk pupuk subsidi. Oleh karena itu Rahmad menilai penting bagi Pupuk Indonesia memastikan terwujudnya transparansi serta memastikan pupuk subsidi tersalurkan ke pihak yang tepat.
"Sistem digital yang kami terapkan, iPubers, dan yang lain-lainnya ini untuk memastikan distribusinya bisa sampai ke sana (petani) . Di luar dari itu, ketersediaan juga berarti mengikuti kebutuhan," beber Rahmad.
Rahmad juga menyatakan Pupuk Indonesia punya peran penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Terlebih, pupuk berkontribusi sebesar 65% terhadap produktivitas pertanian.
"Jadi bagaimana upaya Pupuk Indonesia untuk memastikan Indonesia dapat mencapai ketahanan pangan nasionalnya? Tentu dengan memastikan pupuk itu tersedia dan terjangkau," tutupnya.
Simak Video 'Siasat PT. Pupuk Indonesia Menangkal Kelangkaan Pupuk Subsidi':
(ily/eds)