Ada Teknologi Baru buat Jaga Kedaulatan Maritim, Ini Kecanggihannya

Aulia Damayanti - detikFinance
Sabtu, 05 Apr 2025 10:45 WIB
Ilustrasi/Foto: Dikhy Sasra
Jakarta -

Dalam rangka memperkuat sistem pertahanan dan pengawasan wilayah maritim Indonesia, dibutuhkan pengembangan teknologi kedirgantaraan hasil karya anak bangsa. Salah satu terobosan yang dikembangkan adalah Pesawat Udara Tanpa Awak (PUTA) SE-01, sebuah pesawat multifungsi yang mampu beroperasi baik di darat maupun di perairan.

Wakil Gubernur Lemhanas Laksamana Muda TNI Edwin Rajo Mangkuto menjelaskan, pesawat ini memiliki dimensi bentang sayap 4,5 meter, panjang 3,1 meter, dan tinggi 0,9 meter, dibangun menggunakan material komposit ringan namun kokoh. Dengan berat maksimum saat lepas landas (MTOW) 60 kg, PUTA mampu membawa beban hingga 15 kg.

PUTA SE-01 ditenagai bahan bakar Pertamax dengan kapasitas tangki 10 liter, memungkinkannya terbang selama 3 hingga 4 jam pada ketinggian antara 300 sampai 6.000 kaki. Kecepatan jelajahnya mencapai 75 km/jam, dengan kecepatan maksimum 130 km/jam.

Mesinnya berjenis 2 tak dengan kapasitas 170 cc dan tenaga 17,5 HP, mampu menghasilkan hingga 9.000 RPM. Propeller dua bilah berukuran 30"×12" dengan konfigurasi pusher mendukung performa mesin ini secara optimal.

Keunggulan utama PUTA SE-01 terletak pada kemampuannya untuk lepas landas dan mendarat di dua medan, baik air maupun darat. Ini membuatnya sangat ideal untuk operasi di wilayah pulau terluar, pesisir pantai, serta daerah terdampak bencana.

Meski sudah memiliki kapabilitas tinggi, Edwin menyebutkan bahwa pengembangan PUTA masih akan terus dilakukan agar dapat beroperasi dalam kondisi cuaca ekstrem dan ombak laut yang lebih besar (sea-state), dengan target penggunaan di kapal perang TNI AL.

"PUTA adalah bentuk nyata dari upaya memperkuat pengawasan maritim nasional. Dengan kemampuan take off dan landing di air, pesawat ini menjadi aset strategis dalam menjaga luasnya perairan Indonesia," ujar Edwin dalam keterangan tertulis, Jumat (4/4/25).

Ia juga menegaskan bahwa PUTA tidak semata untuk operasi militer, namun juga berpotensi besar digunakan dalam misi kemanusiaan, pelestarian lingkungan, dan ketahanan pangan.

"Ini bukan sekadar alat pertahanan. PUTA adalah bukti kesiapan kita menjaga kedaulatan sekaligus melayani masyarakat di wilayah yang sulit dijangkau," lanjutnya.

PUTA SE-01 menjadi representasi kemajuan teknologi nasional yang adaptif, efisien, dan dirancang untuk menjawab tantangan geografis Indonesia sebagai negara kepulauan.




(ada/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork