RI Ekspor 10.000 Ton Baja Lapis ke AS

RI Ekspor 10.000 Ton Baja Lapis ke AS

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 22 Jul 2025 10:54 WIB
Krakatau Steel Ekspor 11.600 Ton Baja ke Eropa
Ilustrasi/Foto: Dok. Krakatau Steel
Jakarta -

Anak usaha PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, PT Krakatau Baja Industri (PT KBI) mengekspor 10.000 ton baja lapis ke Amerika Serikat (AS) melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara beberapa waktu lalu. Produk baja lapis ini diproduksi di PT Tata Metal Lestari dengan menggunakan bahan baku baja Cold Rolled Coil (CRC) dari PTKBI.

Direktur Utama Krakatau Steel Akbar Djohan mengatakan kegiatan ekspor ini merupakan langkah strategis bagi produk Krakatau Steel dalam upaya semakin menguatkan di pasar mancanegara.

"Produk utama Krakatau Steel baik Hot Rolled Coil maupun Cold Rolled Coil semakin dikenal luas dan diterima di pasar internasional, yang menandakan kualitas produk kami semakin diakui di dunia", ungkap Akbar dalam keterangan tertulis, Selasa (22/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ekspor 10.000 ton menjadi kelanjutan ekspor sebelumnya yang telah dilakukan pada tanggal 25 Februari 2025, di mana PT Tata Metal Lestari bekerja sama dengan PT Krakatau Baja Industri sebagai anak perusahaan Krakatau Steel. Sebelumnya perusahaan itu telah berhasil mengekspor 5.000 ton produk baja lapis ke pasar AS.

"Kami berharap, acara hari ini tidak hanya menjadi simbol keberhasilan, tetapi juga menjadi pemicu semangat baru bagi pelaku industri lainnya untuk bersama-sama mendorong kebangkitan industri baja Indonesia dan mencapai Indonesia emas 2045," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Akbar menambahkan bahwa PTKBI merupakan salah satu anak usaha yang memberikan kontribusi besar dalam peningkatan kinerja sektor manufaktur Krakatau Steel. Produk baja Cold Rolled Coil dan Plate PT KBI merupakan pemimpin pasar di Indonesia dengan sebaran ekspor ke AS, Polandia, Belgia, dan Portugal.

Direktur Utama PT KBI Arief Purnomo menyatakan, produk yang diekspor memiliki spesifikasi SPCC-1D yang kemudian dilakukan pelapisan di konsumen. Kerja sama PTKBI dan Tata Metal merupakan sinergi yang baik yang akan diteruskan hingga jangka panjang untuk membangun ekosistem industri baja nasional.

"Kegiatan ekspor menjadi salah satu potensi penjualan perusahaan yang saat ini menjadi fokus kami. Dalam memenuhi pasar ekspor, kualitas dan penanganan distribusi produk kami sangat diperhatikan, karena memiliki standar yang lebih ketat. Dalam hal ini PTKBI bekerja sama dengan para pihak agar selalu siap dalam memenuhi berbagai persyaratan ekspor tersebut", ujar Arief.

Arief melanjutkan, 2025 akan menjadi tahun dengan kuantitas terbesar bagi PT KBI dalam melaksanakan perdagangan ke luar negeri. Ekspor akan terus dilakukan, selanjutnya akan menyasar wilayah Spanyol dengan kuantitas yang cukup besar.

"Industri besi dan baja yang termasuk dalam kategori industri manufaktur merupakan salah satu penopang ekonomi dan infrastruktur. Kami berkomitmen untuk terus mendukung aktivitas surplus perdagangan manufaktur melalui baja berkualitas kami yang semakin diakui di pasar global," pungkasnya.

Tonton juga video "Trump Kenakan Tarif 25 Persen untuk Impor Baja-Aluminium dari Semua Negara" di sini:

(ada/ara)

Hide Ads